Jokowi Buka Pintu jika Ada Permohonan SBY untuk Bertemu
Presiden Joko Widodo membuka pintu untuk kehadiran Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Dewi Agustina
Johan menilai tidak tepat apabila permintaan SBY untuk bertemu itu disampaikan lewat media massa melalui sebuah konferensi pers.
"Masa lewat media," ujarnya.
Saat menggelar jumpa pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Rabu (1/2/2017) kemarin, SBY mengaku ingin berbicara blak blakan soal sejumlah tuduhan yang dialamatkan kepadanya dan juga Partai Demokrat.
SBY mengaku dirinya telah dituduh mendanai aksi damai 411, menginisiasi gerakan makar, hingga rencana pengeboman Istana Merdeka.
Atas semua tuduhan itu, SBY merasa difitnah. Dia pun merasa pemerintah seolah mendapatkan informasi yang keliru.
"Tentu kalau dituduh dan difitnah seperti itu, saya sebagaimana manusia biasa, saya sampaikan bahwa semua itu tidak benar," ucap SBY.
Maka dari itu, Presiden keenam RI ini berharap diberikan kesempatan untuk meluruskan semua tuduhan itu kepada Presiden Jokowi.
Baca: KPK Pelajari Putusan MA terkait Status Tersangka Hadi Poernomo
"Sayang sekali saya belum punya kesempatan bertemu bapak presiden kita, Bapak Jokowi. Kalau saya bisa bertemu dengan beliau, niat saya, saya mau ngomong blak-blakan. Siapa yang melaporkan kepada beliau, siapa yang beri informasi intelijen kepada beliau yang menuduh saya mendanai aksi aksi damai 411, menunggangi aksi itu, urusan pemboman, hingga urusan makar," ucap dia.
"Saya ingin sebetulnya melakukan klarifikasi, secara baik dengan niat dan tujuan yang baik supaya tidak ada yang menyimpang atau curiga," ujar SBY.
Terpisah, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo selalu menerima siapa saja yang ingin bertemu.
Hal tersebut dikatakan Wiranto untuk membantah pernyataan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Dia juga membantah kabar Presiden Jokowi membatasi diri untuk bertemu dengan SBY.
"Mengenai keinginan Pak SBY bertemu Presiden sebenarnya enggak ada masalah ya. Sejauh yang saya tahu, Pak Jokowi sebagai presiden selalu siap menerima siapa saja ya. Jadi kalau ada isu Presiden membatasi diri, itu tidak benar. Beliau sangat terbuka menerima siapa saja," ujar Wiranto di sela-sela The 3rd Indonesia-Australia Ministerial Council Meeting on Law and Security di Hotel Sari PAN Pacific, Jakarta Pusat.