Bawaslu Sebut Modus Pelanggaran Pilkada di Jakarta Paling Banyak
Badan Pengawas Pemilu RI mengaku masih menemukan adanya pelanggaran dalam Pilkada DKI Jakarta selama tahapan kampanye.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu RI mengaku masih menemukan adanya pelanggaran dalam Pilkada DKI Jakarta selama tahapan kampanye.
Pimpinan Bawaslu, Daniel Zuchron mengatakan pelanggaran di ibu kota memiliki modus yang paling banyak ketimbang di daerah lainnya.
Dia mengaku menemukan adanya alat peraga yang masih terpasang.
Baca: Ahok Diminta Lepas Sepatu Saat Kunjungi Makam Mbah Priok
Kemudian, mereka juga menemukan adanya kampanye negatif dan kampanye kotor di empat wilayah di Jakarta, kecuali Jakarta Pusat.
"Tim menemukan pembagian voucher di kawasan Jakarta Timur, Jakarta Utara, dan Jakarta Selatan. Pembagian sembako di wilayah Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu," ucap anggota Bawaslu RI, Daniel Zuchron di Kantor Bawaslu, Jakarta, Selasa (14/2/2017).
Baca: Tidak ada Perlakuan Khusus Bagi Anies di TPS
Selain di DKI Jakarta, Daniel mengungkapkan pelanggaran juga terjadi di di Aceh dan Papua.
Pihaknya baru menemukan adanya indikasi politik uang.
Kemudian di Bangka Belitung, Bawaslu RI menemukan adanya pembuatan dapur umum di Tempat Pemungutan Suara, kampanye hitam dengan selebaran, serta pembangian voucher telepon genggam.
Baca: Belasan Ribu Saksi dan Pengawas Politik Uang Disiapkan Tim Pemenangan Anies-Sandi
Sementara di Banten, masih ditemukannya alat peraga yang masih terpasang, lalu adanya temuan intimidasi tim pasangan calon pada pengawas, serta pembagian uang dan sembako.
Pembagian uang juga ditemukan pada kawasan Gorontalo.
"Kawasan Sulbar (Sulawesi Barat) pembagian sarung dan uang," kata dia