Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tujuh Bocah Asal Papua Diselamatkan Dari Rumah Penampungan Ilegal di Jakarta Timur

Kasus tersebut terbongkar setelah salah seorang anak yang dirawat di rumah penampungan tersebut, melarikan diri

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Tujuh Bocah Asal Papua Diselamatkan Dari Rumah Penampungan Ilegal di Jakarta Timur
Tribunnews.com/Nurmulia Rekso Purnomo
Ketua Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Komnas Perindungan Anak (Komnas PA) bersama Polres Metro Jakarta Timur, dan Kementerian Sosial (Kemensos), membongkar praktik dugaan perdagangan anak, berkedok rumah penampungan, di jalan Intisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait, kepada wartawan dalam konfrensi pers di kantor Komnas PA, Jakarta Pusat, Minggu (19/2/2017), menuturkan, kasus tersebut terbongkar setelah salah seorang anak yang dirawat di rumah penampungan tersebut, melarikan diri, dan diselamatkan oleh warga.

"Jadi si anak itu melarikan diri, lalu mencuri roti dari warung, dia lalu diselamatkan oleh seseorang mantan pendampingnya," ujar Arist Merdeka Sirait.

Komnas PA yang menerima laporan tersebut, kemudian melaporkan kasus itu ke Polres Metro Jakarta Timur, dan ke Kementerian Sosial. Alhasil rumah yang berada di Jalan Intisari itu, disambangi Polisi, Petugas Kemensos dan perwakilan dari Komnas PA pada Jumat lalu (17/2). Di rumah tersebut, ditemui ada tujuh orang anak asal Papua.

Ke tujuh anak tersebut adalah H (10), N (13), YY (9), Y (9), CR (5), JH (5) dan seorang anak berinisial K. Kondisi mereka menurut Arist Merdeka Sirait cukup memperihatinkan. Selain mereka kerap mengalami kekerasan fisik dari sang pengasuh yang berinisial SK (35), mereka juga kerap tidak dikasih makan.

"Akhirnya anak-anak itu semua diselamatkan. Dan sang pengasuh yang mengaku sebagai biarawati itu, masih di periksa di kantor Polres Metro Jakarta Timur," katanya.

BERITA TERKAIT

Apa modus dari pelaku menampung anak-anak tersebut sehingga akhirnya punya kesempatan untuk melakukan kekerasan, Ketua Komnas PA mengatakan sang pelaku yang tidak bisa menunjukan dokumen atas status biarawatinya itu, kerap melayangkan proposal ke sejumlah pihak, untuk minta bantuan. Selain itu rumah penampungan tersebut juga tidak berizin.

"Padahal anak-anak itu sering tidak dikasih makan. Sekolahnya saja dia yang mengajar sendiri," katanya.

Dua orang anak yang diselamatkan dua hari lalu, dua diantaranya sudah diungsikan ke kerabat mereka, dua lagi sudah berhasil diertemukan dengan keluarga mereka hari ini, dan nanti malam akan pulang ke Timika, sedangkan tiga lagi, CR, JH dan YY masih belum jelas identitas orangtuanya.

"Rencananya tiga orang anak yang mengaku asal Timika ini yang identitas orangtuanya belum jelas ini, kita sudah berkordinasi dengan Polres Timika dan Pemerintah Daerah Timika, mereka akan melacak. Sementara mereka dirawat di rumah aman," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas