Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bejo Bintang Toedjoe Berdayakan Ekonomi Masyarakat Lewat Pembinaan Gerakan Tanam Jahe Merah

Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kembangan, Jakarta Barat, menjadi tempat favorit berkumpul, bermain dan beraktivitasnya warga sekitar.

zoom-in Bejo Bintang Toedjoe Berdayakan Ekonomi Masyarakat Lewat Pembinaan Gerakan Tanam Jahe Merah
Wartakota/Paulus Trigo
Pembinaan Gerakan Tanam Jahe Merah berlangsung di RPTRA Kembangan Selatan, Rabu (08/02/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kembangan, Jakarta Barat,  menjadi tempat favorit berkumpul, bermain dan beraktivitasnya warga sekitar.

Berlokasi tepat di belakang perumahan Permata Puri Media yang letaknya di seberang Kantor Wali Kota Jakarta Barat, RPTRA Kembangan Selatan terlihat terawat dan terjaga keindahannya.

Tepat pukul 08.00 WIB, pada hari Rabu (08/02/2017), RPTRA Kembangan Selatan tampak ramai dikunjungi warga.

Ternyata, mereka sedang mengikuti kegiatan pembinaan gerakan tanam jahe merah yang diadakan Bejo Bintang Toedjoe bekerjasama beberapa stakeholder, yakni Pemerintah Kota Jakarta Barat, KPKP, Sudin PPAPP PKK Kota, Kelurahan, Kecamatan, penanam Jahe Merah yang berasal dari RPTRA, Rusun dan Kelompok Masyarakat, serta  Warta Kota.

Warga bersama Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kelurahan Kembangan Selatan, saat ini tengah gencar melakukan budidaya tanaman jahe merah.

Perwakilan Walikota Jakarta Barat, TP PKK Jakbar Hj Supriyanti mengatakan, proses pembudidayaan jahe merah tidak terlalu membutuhkan lahan luas, karena tanaman obat-obatan ini bisa tumbuh dengan menggunakan polybag.

Pembukaan Gerakan Tanam Jahe Merah di RPTRA Kembangan Selatan
Ketua PKK Kelurahan Kembangan Selatan, Firda Agustin, Lurah Kembangan Selatan, Drs. Matrulloh dan perwakilan Pokja III, Astuti menghadiri kegiatan Pembinaan Gerakan Tanam Jahe Merah di RPTRA Kembangan Selatan, Rabu (08/02/2017).

“Perlu gerakan berkelanjutan dari penanaman jahe merah yang juga bernilai ekonomi seperti menghasilkan bir pletok khas betawi,”ujarnya saat membuka kegiatan pembinaan gerakan tanam jahe merah di RPTRA Kembangan Selatan.

Berita Rekomendasi

Kegiatan ini juga dihadiri Ketua PKK Kelurahan Kembangan Selatan, Firda Agustin, Lurah Kembangan Selatan, Drs. Matrulloh dan perwakilan Pokja III, Astuti.

Hal ini juga ditegaskan oleh David Walalangi, Direktur Utama PT YRS sekaligus pakar tanaman herbal.

“Permintaan jahe merah baik di dalam maupun luar negeri sangat tinggi. Oleh sebab itu, pemanfaatan jahe merah ini sangat potensial dalam memberdayakan ekonomi masyarakat, melalui penjualan jahe merah, “ungkapnya.

David Walalangi
David Walalangi, Direktur Utama PT YRS sekaligus pakar tanaman herbal saat menyampaikan materi dalam pembinaan gerakan tanam jahe merah di RPTRA Kembangan Selatan, Rabu (08/02/2017).

Ditambah lagi, sampai saat ini belum ada kota di Indonesia yang menjadi sentra jahe merah.

“Setiap tahun kita mengembangkan tanaman jahe merah di seluruh Indonesia. Di Jakarta sendiri, ini bulan ketiga setelah penanaman  jahe merah dilakukan pada November 2016. Bila terus dikembangkan,  siapa tahu Jakarta bisa jadi kota sentra jahe merah, “kata David.

Para peserta pelatihan kali ini terdiri dari 60 peserta yang berasal dari Kasudin KPPAPP, pengurus PKK Kota, pengurus PKK Kecamatan dan Kelurahan, serta para penyuluh pertahanan pangan dan pelaksana pelatihan pertanian se-Jakarta Barat.

Para peserta pun terlihat bersemangat mengikuti pelatihan ini. Seperti yang dialami Jaimin dan Wanti yang berasal dari Kecamatan Cengkareng.

Jamin dan Wanti
Jaimin selaku Penyuluh Kecamatan Cengkareng bersama Wanti selaku Kelompok Tani dari Rusunawa Flamboyan, Cengkareng Barat.

Jaimin selaku Penyuluh Kecamatan Cengkareng yang mendampingi Jahe Merah Rusunawa Pesakih, RPTRA Dwikosambi, Rusunawa Flamboyan dan RPTRA Cengkareng Timur dan Rawabuaya mengutarakan banyak manfaat dari kegiatan ini.

“Setelah ada penjelasan dari narasumber, terlihat lebih semangat. Dari yang kurang rajin semakin rajin dan sudah membayangkan hasilnya yang 18 ribu per kilo. Apalagi,  di Jakarta masih banyak potensi lahan yang bisa dibudidayakan ekonomis, semisal melalui polybag, “ungkap Jaimin.

Jaimin juga berharap kepada pemerintah khususnya mendukung bentuk pengembangan yang lebih luas, seperti sarana dan teknologi berupa kajian dan penelitian yang lebih mendalam. Karena jahe ini sangat mendukung perekonomian masyarakat.

Selain Jaimin, Wanti juga mengungkapkan pengalamannya mengikuti kegiatan ini.

 “Saya berterimakasih sekali ada acara seperti ini. Kalo biasanya kegiatan ibu ke pasar dan masak, sekarang semenjak mengikuti kegiatan ini ada waktu senggang kita bisa berkebun dan hasil-hasilnya bisa buat kita langsung metik sendiri, “ungkap Wanti selaku Kelompok Tani dari Rusunawa Flamboyan, Cengkareng Barat.

Dia berharap ke depannya, kegiatan dari Bejo Bintang Toedjoe ini terus berkelanjutan karena banyak manfaatnya serta adanya bantuan pupuk dan air agar bisa membudidayakan tanaman-tanaman baik jahe merah atau tanaman lainnya bisa di lahan rusunawa tempat tinggalnya.

Admin: Sponsored Content
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas