Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wasekjen Golkar Ingatkan Perempuan Harus Melek Anggaran

Hetifah menilai Sri Mulyani memiliki kesempatan yang besar untuk membantu sesama kaum perempuan melalui kebijakan anggaran negara.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Sanusi
zoom-in Wasekjen Golkar Ingatkan Perempuan Harus Melek Anggaran
Ferdinand Waskita
Wasekjen Partai Golkar Hetifah Sjaifudian 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wasekjen Partai Golkar Hetifah Sjaifudian menilai perempuan harus melek anggaran.

Hal itu dikatakannya saat mengikuti Seminar tentang Problem Defisit Anggaran dan Strategi Optimalisasi Penerimaan Negara 2017 yang digelar Fraksi Golkar di Gedung DPR, Jakarta, Senin (20/2/2017).

"Karena melalui alokasi anggaran berkeadilan masalah-masalah kesenjangan antargender dan kelompok sosial bisa diperkecil," kata Hetifah.

Anggota Badan Anggaran DPR itu berharap jangan sampai defisit anggaran negara yang melebar mengurangi alokasi anggaran untuk memberdayakan perempuan dan anak.

"Apalagi Menteri Keuangan (Sri Mulyani) adalah perempuan, beliau akan menjadi role model perempuan Indonesia," kata Hetifah.

Hetifah menilai Sri Mulyani memiliki kesempatan yang besar untuk membantu sesama kaum perempuan melalui kebijakan anggaran negara.

Hetifah mendesak agar anggaran responsif gender diterapkan secara konsisten di semua kementerian.

Berita Rekomendasi

Hal itu dilakukan untuk memecahkan berbagai persoalan seperti angka kematian ibu dan anak yang tinggi, serta angka buta aksara perempuan yang juga tinggi

"Tidak cukup dengan memberi kucuran dana pada Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Kementerian Kesehatan dan Pendidikan Kebudayaan harus memiliki program-program dan alokasi yang cukup untuk memberdayakan perempuan dan anak perempuan," ujar ketua Gerakan Perempuan Ormas MKGR.

Dalam seminar tersebut turut hadir Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi. Hetifah mengatakan perempuan siap mensukseskan program penerimaan negara dari pajak.
"Namun saat ini sistem perpajakan kita masih membedakan perempuan dan laki-laki sehingga dalam beberapa kasus bisa merugikan kaum perempuan," kata Hetifah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas