Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Eddie Lembong bilang Gagasan Kiai Ma'ruf Amin Harus Didukung Gagas Rujuk Nasional

KH Maruf Amin sebagai Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sekaligus Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) resah

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Eddie Lembong bilang Gagasan Kiai Ma'ruf Amin Harus Didukung Gagas Rujuk Nasional
ist
Eddie Lembong 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - KH Maruf Amin sebagai Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sekaligus Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) resah dengan beberapa problem kebangsaan yang belum dapat diatasi seperti isu intoleransi masih kerap mencuat.

Dan yang paling mengkhawatirkan munculnya isu kebangkitan paham komunis. Kiai Maruf pun berharap ada pertemuan dari berbagai unsur tokoh.

Oleh Kiai Maruf pertemuan para tokoh nasional itu disebut sebagai dialog nasional. Dari dialog itu diharapkan dapat menyatukan seluruh potensi bangsa.

"Jangan sampai ada kecurigaan, ada prasangka, ada praduga yang tidak tepat dan membuat kesalahpahaman," ungkap Ma’ruf Amin dalam keterangan persnya, Kamis (23/2/2017).

Lebih lanjut dikatakan, saat ini beredar banyak prasangka buruk. Hal itu sangat berpotensi memecah persatuan nasional. Padahal untuk menjaga NKRI, lanjut cicit ulama besar, Syehk Namawi Al-Bantani ini, dibutuhkan komitmen bersama yang tertuang dalam Bhinneka Tunggal Ika.

Gagasan Kiai Ma'ruf Amin tentang dialog nasional dari berbagai unsur tokoh tersebut disambut gembira oleh sejumlah kalangan, termasuk para tokoh Tionghua. Salah satunya Eddie Lembong.

Saat ditemui di sela-sela Seminar Publik dan Peluncuran Buku, di Gedung Yustinus, Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta, Kamis (23/2), Eddie Lembong mengatakan, gagasan Kiai Ma'ruf Amin harus didukung dan diapresiasi.

Berita Rekomendasi

"Baik itu, bahwa saya percaya Nahdlatul Ulama bisa memainkan peranan yang sangat mendasar. Saya percaya juga Nahdlatul Ulama punya pemikiran yang sangat progresif," kata Eddie Lembong.

Eddie Limbong juga mengakui jika saat ini terlah terjadi ketegangan-ketegangan sosial. Menurutnya, ketegangan itu juga karena peran pemerintah yang membuka persaingan positif dalam membantu orang-orang yang tertinggal.

"Selama 71 tahun Republik Indonesia, baru pemerintahan dibawah kepemimpinan Jokowi (Presiden Joko Widodo) terselenggara keperintahan yang baik," tandasnya.

"Jadi pemerintah diam-diam telah menyiapkan masyarakat untuk menghadapi era MEA (Masyarakat Ekonomi Asia). Ini menurut saya sangat bombastis," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas