Liburan Raja Salman di Bali Dinilai Akan Memperkuat Citra Pariwisata Pulau Dewata dan Indonesia
Liburan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Alsaud ke Indonesia, khususnya Jakarta dan Bali sangat bagus untuk sektor pariwisata Indonesia.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Liburan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Alsaud ke Indonesia, khususnya Jakarta dan Bali sangat bagus untuk sektor pariwisata Indonesia.
Diketahui Raja Salman awal Maret nanti akan berkunjung ke Indonesia.
Tak tanggung-tanggung, raja ketujuh dalam dinasti Alsaud itu membawa rombongan yang jumlahnya ribuan orang.
Agenda kunjungan Raja Salman pun tak hanya untuk urusan kenegaraan.
Sebab, raja berjuluk Penjaga Dua Kota Suci itu juga akan berlibur di Bali.
Baca: Pasukan Pengawal Kerajaan Arab Saudi Koordinasi dengan Paspampres
Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya liburan Raja Salman di Bali semakin memperkuat citra pariwisata di Pulau Dewata ataupun Indonesia.
“Raja Arab Saudi bisa menjadi endorser yang istimewa, seorang raja, pemimpin dan panutan negara, orang nomor satu yang semua perilakunya akan diikuti rakyatnya,” ujar Arief, dikutip dari halaman Facebook Kementerian Pariwisata, Sabtu (25/2/2017).
Menteri asal Banyuwangi, Jawa Timur itu menambahkan, liburan Raja Salman di Bali pasti akan menjadi perhatian dunia, terutama negara-negara Arab.
Baca: Setya Novanto Ingin Beri Sambutan Terbaik Untuk Raja Salman di DPR
Apalagi Indonesia memang membidik negara-negara Arab sebagai pasar pariwisata.
“Sebagai tokoh dunia, kehadiran Raja Salman itu sudah pasti akan diliput media internasional, termasuk media di Arab."
"Ini akan memiliki media value yang tinggi dengan indirect impact yang sangat besar bagi pariwisata Indonesia,” katanya.
Wisata Halal
Mantan direktur utama Telkom Indonesia itu menjelaskan, Indonesia punya konsep wisata halal.
Pasar terbesar wisata halal adalah Arab dan Timur Tengah.
Dalam setahun, kata Arief, jumlah outbound travellers dari Timur Tengah lebih dari 100 juta wisatawan mancanegara.
Karenanya liburan Raja Salman bersama rombongan yang mencapai 1.500 orang termasuk para pangeran Kerajaan Arab Saudi juga bisa menjadi ajang promosi bagi pariwisata Bali dan daerah lain.
“Mereka berpotensi untuk datang kembali ke Bali and Beyond. Destinasi wisata halal seperti Lombok, Aceh dan Sumbar bisa berpromosi di Bali,” jelasnya.
Lebih lanjut Arief memerinci, wisatawan mancanegara asal Arab selama ini dikenal paling royal dalam membelanjakan uang saat berwisata.
Mereka memang suka berbelanja dan menginap di hotel berbintang.
Dalam data Kemenpar, rata-rata setiap wisatawan mancanegara asal Arab membelanjakan uangnya hingga USD 1.800.
“Rata-rata dunia, UNWTO (Organisasi PBB untuk Dunia Pariwisata, red) itu hanya USD 1.200,” katanya.
Selain itu, wisatwan mancanegara asal Arab Saudi juga dikenal punya periode tinggal (lenght of stay) saat berwisata paling lama.
“Biasanya di musim haji, musim panas, mereka berlibur dengan keluarga berombongan besar seperti Raja Salman ini,” tuturnya.