Peneliti Intelijen Ingatkan Aparat Waspadai Serangan Teror Saat Kunjungan Raja Salman
"Ini kunjungan sangat penting dan bersejarah, sejak 47 tahun yang lalu baru kali ini Raja Arab Saudi datang lagi ke Indonesia, "
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aparat Kepolisian, TNI, dan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) harus waspada terhadap kemungkinan serangan teroris ketika Pemimpin Arab Saudi, Raja Salman bin Abdul Azis Al Saud berkunjung ke Indonesia.
Rombongan raja Arab Saudi sangat besar dengan melibatkan 1500 orang dan tujuh pesawat.
Raja Salman akan berlibur ke Bali selama tiga hari.
"Ini kunjungan sangat penting dan bersejarah, sejak 47 tahun yang lalu baru kali ini Raja Arab Saudi datang lagi ke Indonesia, " ujar pengamat terorisme Ridlwan Habib kepada Tribunnews.com, Senin (27/2/2017).
Baca: Kursi Raja Salman dan Setya Novanto Dibedakan, Ini Penampakannya
Menurut Ridlwan, kunjungan pemimpin Arab Saudi ini harus benar-benar aman.
"Aparat polisi terutama Densus 88 harus waspada penuh, termasuk dari kemungkinan serangan terorisme," ujar alumni S2 Kajian Intelijen UI tersebut.
Menurut Ridlwan, Arab Saudi sangat tegas terhadap gerakan ISIS.
Karena itu, ISIS sangat benci terhadap pemerintah Arab Saudi.
ISIS bahkan pernah menyerang tempat parkir Masjid Nabawi di Madinah 4 Juli 2016 lalu.
Baca: Pelaku Bom Panci Cicendo Masuk ke Kantor Kelurahan, Diduga Bawa Bom Lain
Empat anggota ISIS meledakkan dirinya saat hendak ditangkap di sebuah lokasi dekat Konsulat Amerika di Jeddah pada 5 Juli 2016.
"Bagi ISIS, pemerintah Arab Saudi itu musuh. bagi Saudi, ISIS adalah teroris berbahaya, " kata Ridlwan.