Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sri Rabitah: Saya Tidak Ikhlas Ginjal Saya Diambil Diam-diam

Saat bekerja di Qatar inilah, ginjal sebelah kanan milik Sri diduga diambil melalui jalan operasi.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Sri Rabitah: Saya Tidak Ikhlas Ginjal Saya Diambil Diam-diam
Kompas.com
Sri Rabitah (25) mantan TKI asal Lombok, Nusa Tenggara Barat memperlihatkan hasil Rontgen ginjalnya. 

TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK TIMUR  - Sri Rabitah (25), mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mengaku kehilangan ginjal saat bekerja di Qatar, mengatakan, dia tidak ikhlas salah satu ginjalnya diambil tanpa sepengetahuannya.

"Niat saya datang ke sini, saya minta bantuan dari bapak untuk menuntut orang itu karena saya tidak ikhlas dunia akhirat ginjal saya diambil secara diam-diam," kata Sri Rabitah saat bertemu Bupati Lombok Utara, Najmul Akhyar, Senin (27/2/2017).

Didampingi keluarga, perangkat desa dan Pusat Bantuan Hukum Buruh Migran wilayah NTB, Sri datang ke Kantor Bupati Lombok Utara untuk mengadukan nasibnya.

Baca: Kisah Sri, TKW yang Satu Ginjalnya Dicuri Majikan Saat Bekerja di Qatar, Kini Dia Sakit-sakitan

Kepada Najmul, warga Dusun Lokok Ara, Desa Sesait, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, NTB, ini menceritakan pengalamannya selama bekerja di Qatar pada tahun 2014 silam.

Saat bekerja di Qatar inilah, ginjal sebelah kanan milik Sri diduga diambil melalui jalan operasi.

Sejak saat itu, kondisi kesehatan Sri terus menurun.

BERITA REKOMENDASI

Dia tidak kuat bekerja bahkan kerap mengalami kencing darah, batuk darah hingga keluar darah dari hidung.

Tiga tahun berselang, kondisi kesehatan Sri kian memburuk. Awalnya, Sri tidak mengetahui salah satu ginjalnya hilang.

Hingga pada tanggal 21 Februari 2017 lalu, Sri melakukan cek kesehatan dan rontgen di RSUD Provinsi NTB.

Hasilnya sungguh mengejutkan, dokter mengatakan Sri hanya memiliki satu ginjal.

Sementara ginjal sebelah kanan Sri tidak tampak dalam foto rontgen.

"Kalau dia minta ke saya mungkin saya ikhlaskan. Tapi ini diambil tanpa sepengetahuan saya. Dan operasi itu dijalani tanpa ijin dari orangtua. Tanpa ada tandatangan dari saya juga," kata Sri.

Saat ini, Sri tengah menunggu jadwal operasi yang rencananya akan dilakukan 2 Maret 2017 mendatang di RSUP NTB.

Meski kehilangan satu ginjal, ia berharap dapat pulih kembali agar dapat mengurus buah hatinya yang masih berusia empat bulan.

Penulis : Kontributor Mataram, Karnia Septia

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas