Tiba di Halim, Bawaan Milik Raja Arab Dibawa ke Tempat Rahasia
PT Jas mengaku tidak mengetahui isi barang selain mercedes benz dan eskalator elektronik
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak Kerajaan Arab Saudi menerapkan standar keamanan yang cukup tinggi atas barang bawaan yang dibawa oleh rombongan Raja Salman bin Abdulazis Al Saud.
Pihak protokoler Kerajaan Arab Saudi merahasiakan bawaan yang dibawa Raja Salman ke Indonesia. Pihak PT JAS yang menjadi perusahaan Ground handling juga tidak mengetahui detil barang yang dibawa.
Pemberian informasi yang diberikan kepada PT JAS hanya diberikan dalam garis besar sehingga mereka tidak mengetahui detil barang.
Pihak PT JAS mengaku tidak mengetahui isi barang selain eskalator elektronik dan mobil Mercedes-Benz S600 Class.
"Kalau yang eskalator dan mobil kan kelihatan ya. Sementara barang yang lain kita cuma tahu jenis tapi tidak tahu detilnya apa, karena kita tidak boleh membukanya,"ujar Corporate Communication PT JAS, Martha Lory Fransisca.
Proses penurunan barang diawasi ketat oleh pihak protokoler Kerajaan Arab Saudi dan satuan Pasukan Pengaman Presiden (Paspamres). Biasanya proses penurunan barang memakan waktu hingga dua jam.
Barang yang telah sampai langsung disimpan di areal steril yakni di Landasan Udara Halim atau di Kedutaan Besar. Barang-barang tersebut menurut Martha mendapatkan pengawasan khusus dari pihak Kerajaan Arab Saudi.
"Kita sebenarnya memiliki gudang sendiri, namun untuk klien dari Kerajaan Arab ini sendiri mereka meletakkannya langsung di Lanud atau kedutaan," tambah Martha.
Dalam menurunkan barang milik Raja Salman, PT JAS menggunakan cara khusus. Mereka menggunakan alat Main Deck Loader yang dirancang khusus untuk menurunkan barang dalam jumlah yang besar.
Main deck loader sendiri adalah alat Ground Handling yang biasanya dipakai khusus untuk Pesawat dengan tipe “Wide Body”.
Seperti diketahui berat kargo barang bawaan yang dibawa Raja Salman mencapai 459 ton. 63 ton didaratkan di Bandara Halim Perdanakusuma, sementara 396 ton diturunkan di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Seluruh barang ini dibawa dalam 36 penerbangan. 27 di Bandara Halim Perdanakusuma dan sembilan penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Tipe pesawat yang digunakan untuk mengangkut adalah B777, B744, B747F, B73G, B757, dan Gulfstream.
Biasanya alat ini digunakan di Bandara Internasional Soekarno Hatta, namun pihak PT JAS mendatangkan langsung dari Cengkareng. Alat seberat 32 ton ini digunakan menaikkan dan menurunkan kargo rombongan Raja Arab tersebut.
Rombongan Raja Salman bukan klien kepala negara pertama yang ditangani PT JAS. Sebelumnya mereka pernah menangani Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan pada 2016 lalu. Kepala Negara pertama yang ditangani adalah
Perdana Menteri Perancis, François Fillon, pada 2010.