BNP2TKI Ungkap Pemeriksaan Rumah Sakit Nyatakan Ginjal Sri Rabitah Utuh
"Selain itu, TKI Sri Rabitah juga meminta maaf kepada publik atas penyebaran informasi yang keliru itu,"
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala BNP2TKI Nusron Wahid menyatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak RSUD Provinsi NTB untuk mengetahui hasil pemeriksaan Sri Rabitah.
Sri perempuan asal NTB yang pernah menjadi TKI dan sebelumnya diberitakan hilang satu ginjalnya.
"Kami menugaskan Kepala BP3TKI Mataram, Mucharom, untuk berkoordinasi langsung dan bertemu dengan Wadir Pelayanan RSUD Prov NTB dan dokter bagian Radiologi," kata Nusron di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (28/2/2017).
Dari koordinasi dalam pertemuan itu, kata Nusron, dikatakan bahwa secara keilmuan operasi pengangkatan ginjal merupakan tindakan medis yang sangat kompleks.
Pra operasi ginjal membutuhkan waktu 1 minggu dan pasca operasi membutuhkan waktu 2 minggu.
Baca: Terancam Hukuman Mati, Nusron Wahid Sebut Siti Aisyah Sudah Didampingi Pengacara
Dari pihak dokter menjelaskan bahwa kedua ginjal TKI masih ada.
Namun, ada selang yang masih tertanam yang perlu untuk dikeluarkan.
"Menurut penjelasan dokter, selang tersebut dipasang untuk memperlancar saluran kemih," kata Nusron.
Karenanya, lanjut Nusron, untuk saat ini prioritas pertama adalah memulihkan kesehatan Sri Rabitah terlebih dahulu.
Rencananya tanggal 2 Maret 2017 akan dilakukan operasi pengambilan selang dari dalam perutnya dan pengobatan ginjalnya yang memang mengalami gangguan.
"Saat pertemuan koordinasi itu, TKI Sri Rabitah juga sedang menjalani pemeriksaan di RSUD Prov NTB. Dan BP3TKI Mataram bersama tim dokter menemui yang bersangkutan," tutur Nusron.
Nusron menuturkan pihak dokter telah menjelaskan kondisi Sri Rabitah dan disaksikan BP3TKI Mataram serta Pemkab Kabupaten Lombok Utara.
Selanjutnya RSUD Prov NTB, BP3TKI Mataram, beserta TKI Sri Rabitah menjelaskan kepada para wartawan yang sedang berada di RS.
Sri Rabitah secara langsung menjelaskan kepada wartawan bahwa telah terjadi kesalah pahaman terkait informasi bahwa salah satu ginjalnya tidak ada.