Jokowi: Negara-negara Anggota IORA Sepakat Hormati Hukum Laut Internasional
Pemimpin negara anggota IORA sepakat memajukan keamanan dan keselamatan maritim, meningkatkan kerjasama perdagangan dan incestasi.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengungkapkan para pemimpin negara anggota IORA telah memiliki komitmen untuk menghormati batas teritorial suatu negara yang diatur di dalam UNCLOS 1982.
"Satu hal yang paling utama yang menjadi keinginan kita semua pemimpin IORA adalah menciptakan Samudera Hindia sebagai kawasan yang aman dan damai dan para pemimpinnya juga memiliki komitmen tinggi untuk menghormati hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982, yang kita sebut sebagai konstitusi untuk mengatur samudera," kata Jokowi di KTT IORA di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (7/3/2017).
Jokowi meyakini, kondisi yang aman dan damai di samudera hindia menjadi cipta dasar di bidang-bidang lainnya.
Pelaksanaan KTT IORA kali ini menghasilkan Deklarasi Jakarta Concord yang isinya antara lain kesepakatan para pemimpin negara anggota IORA dalam memajukan keamanan dan keselamatan maritim, meningkatkan kerjasama perdagangan dan incestasi.
Mereka juga sepakat memajukan pengembangan dan pengelolaan perikanan yang berkesinambungan dan bertanggung jawab, memperkuat pengelolaan resiko bencana, dan memperkuat kerjasama akademis dan ilmu pengetahuan sekaligus memajukan kerjasama di bidang pariwisata dan kebudayaan.
"Selain enam kerjasama tersebut, para pemimpin IORA juga mendorong IORA untuk memperkokoh kerjasama tiga isu lainnya yaitu blue economy, women in goverment dan demokrasi tata pemerintahan yang baik, pemberantasan korupsi serta Hak Asasi Manusia," kata Jokowi.