Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bantah Rekayasa, Polri Tunjukkan Bahan Peledak Bom Panci Cicendo

Boy menunjukkan dan menjelaskan sejumlah bahan racikan pembuat bom panci yang ditemukan di kontrakan Agus.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Bantah Rekayasa, Polri Tunjukkan Bahan Peledak Bom Panci Cicendo
Abdul Qodir/Tribunnews.com
Barang bukti bom panci 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri melalui Kadiv Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar merilis penangkapan dua orang dan barang bukti hasil pengembangan teror bom panci Cicendo, yang dilakukan Yayat Cahdiyat alias Dani alias Abu Salam.

Ini dilakukan menyusul adanya isu kasus terorisme tersebut rekayasa atau settingan kepolisian.

"Kami perlu sampaikan ini karena masih ada anggapan bahwa seolah-olah peristiwa ini rekayasa. Kami menyesalkan jika ada yang berpikir demikian. Ini adalah sebuah realitas ancaman di masyarakat kita yang harus dihadapi bersama. Dan kami tidak ingin ada korban lain baik di masyarakat maupun petugas," kata Boy dalam rilis di Mabes Polri, Jakarta, Senin (13/3/2017).

Boy menjelaskan, tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap dua orang teman Yayat di tempat terpisah di Bandung pada 7 Maret 2017.

Agus Sudjatno alias Abu Muslim alias Abu Abdullah ditangkap di Jalan Kebon Gedang 3 Kelurahan Maleer, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung.

Dan teman Yayat lainnya, yakni Soleh alias S alias Abu Kursan alias Zal Zalak alias Gungun ditangkap di Gang Bahpian, RT 9 RW 6, Kelurahan Sukahaji, Kecamatan Babakanciparay, Kota Bandung.

Selanjutnya, Boy menunjukkan dan menjelaskan sejumlah bahan racikan pembuat bom panci yang ditemukan di kontrakan Agus.

BERITA REKOMENDASI

Yakni berupa 1 panci, 5 baterai 9 volt, sejumlah kabel, 5 liter pemutih pakaian, 30 liter aseton, 3 botol pembersih lantai, asam nitrat, parafin, termometer, serta triaseton triperoksida (TATP) sebanyak 12 kilogram dan termometer.

"Ini campuran-campuran kimia yang digunakan," kata Boy.

Boy menjelaskan, dari pengembangan penyudikan kasus Yayat, diketahui Agus berperan mulai pendanaan, pembelian bahan baku dan peralatan dan survei lokasi sasaran.

Agus yang keseharian bekerja sebagai mekanik listrik di apartemen juga berperan merakit bom panci.

Ia belajar merakit bom panci secara otodidak dari internet.


Adapun peran Soleh yang keseharian sebagai pedagang susu murni keliling lebih kurang sama dengan Agus.

Yakni, membantu pendanaan sekitar Rp2 juta kepada Yayat, merangkai bom hingga ikut melakukan survei lokasi sasaran.

Yayat sempat menitipkan istri dan anaknya kepada Soleh sebelum melakukan aksi di Taman Pandawa, Kelurahan Arjuna, Cicendo.

Baik Yayat Cahdiyat, Agus Sudjatno dan Soleh merupapakan anggota kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung.

Namun, Agus dan Soleh tidak ikut saat Yayat melakukan peledakan bom panci di Taman Pandawa, kantor Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada 27 Februari 2017 lalu.

Yayat sendiri telah tewas ditembak tim Densus 88 Antiteror Polri karena melakukan perlawanan saat hendak ditangkap di kantor Kelurahan Arjuna.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas