Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Islam Aswaja Al-Nahdliyah Tetap Berdiri Kokoh Bersanding Dengan Ideologi Pancasila

Islam Ahlusunnah Waljamaah al-Nahdliyah yang dianut mayoritas muslim Indonesia telah membuktikan mampu menangkal

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Islam Aswaja Al-Nahdliyah Tetap Berdiri Kokoh Bersanding Dengan Ideologi Pancasila
Tribunnews.com/Amriyono
Politikus PKB, KH Maman Imanulhaq 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Islam Aswaja Al-Nahdliyah tetap berdiri kokoh bersanding dengan ideologi Pancasila.

Hal itu disampaikan anggota DPR RI, KH Maman Imanulhaq dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, Senin (13/3/2017).

Ketua LDNU itu menjelaskan lebih lanjut, Islam Ahlusunnah Waljamaah al-Nahdliyah yang dianut mayoritas muslim Indonesia telah membuktikan mampu menangkal berbagai tantangan yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia, baik dari dalam maupun dari luar.

Ajaran yang dikembangkan oleh ormas Nahdlatul Ulama (NU) ini, kata Pimpinan Pesantren Al-Mizan, Jatiwangi, Majalengkaitu, semakin menjadi perhatian dunia internasional sebagai salah satu model dan rujukan dalam menciptakan tata perdamaian dunia.

“Islam Indonesia telah membuktikan mampu menangkal terorisme dan radikalisme. Sehingga Raja Salman pun belajar ke Indonesia untuk melihat dari dekat."

"Bagaimana islam Indonesia mampu merekatkan perbedaan, mampu menjadikan perbedaan sebagai kekuatan untuk menyatukan. Islam Indonesia adalah Islam Ahlussunah waljamaah. Indonesia tetap kuat, Indonesia tetap ada, Indonesia tetap jaya karena ada kekuatan islam ahlussunah waljamaah”, kata Kang Maman panggilan akrabnya.

Hanya Indonesia pula lah tegasnya, yang ideologinya tidak pernah berubah semenjak merdeka. Hanya Indonesia yang istiqomah untuk menjadikan pancasila sebagai ideologi bangsa ini.

Berita Rekomendasi

"Pancasila telah menyatukan kita," katanya.

Dengan kekuatan Pancasila, imbuhnya, walaupun bangsa Indonesia terdiri dari berbagai agama, suku bangsa, dan adat istiadat, Indonesia tetap satu.

Kedudukan Pancasila, dengan mengutip pernyataan Rois ‘am PBNU Tahun 1984-1991 KH. Ahmad Shidiq sebagai kalimatu sawa.

“Pancasila adalah kalimatu sawa. Kalimat yang menyatukan jiwa kita sebagai bangsa Indonesia," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas