Terduga Bom Panci Ini Berprofesi Pedagang Susu Murni tapi Punya Lab di Kontrakan
Menurutnya, Soleh mengajarkan kemampuan perakitan bom kepada temannya, Agus alias Abu Muslim alias Abu Abdullah dan Yayat Cahdiyat.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelompok terduga teroris bom panci di Cicendo, Bandung, Jawa Barat, menyiapkan sendiri bahan peledak hingga melakukan survei sasaran pengeboman ke Mapolda Jawa Barat.
Bahkan, anggota kelompok tersebut, Soleh Abdurarrahman alias Abu Gugun alias Abu Fursan, mempunyai laboratorium di kamar kontrakannya, Babakanciparay, Bandung.
"Lab di Babakanciparay diduga milik Soleh. Soleh ini memiliki kemampuan lebih dalam rakit-merakit bom," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul, di Mabes Polri, Jakarta, Senin (13/3/2017).
Menurutnya, Soleh mengajarkan kemampuan perakitan bom kepada temannya, Agus alias Abu Muslim alias Abu Abdullah dan Yayat Cahdiyat.
Namun, peran Soleh dalam aksi peledakan bom panci di Taman Pandawa, Kelurahan Arjuna, Cicendo, pada 27 Februari 2017 lalu adalah memberikan uang Rp2 juta kepada Yayat untuk pembelian peralatan dan bahan peledak.
Selain itu, Soleh yang kesehariannya sebagai pedagang susu murni keliling ini juga sempat dititipi istri dan anak Yayat oleh Yayat sebelum melakukan aksi di Cicendo.
Adapun Agus alias Abu Muslim yang keseharian bekerja sebagai mekanik listrik di sebuah apartemen, ikut berperan dalam pendanaan, membeli peralatan dan melakukan survei bersama Yayat Cahdiyat ke Mapolda Jabar.
Dari rumah kontrakan Agus di Jalan Kebon Gedang 3 Kelurahan Maleer, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, petugas menemukan sejumlah barang bukti.
Di antaranya berupa 1 panci, 5 baterai 9 volt, sejumlah kabel, 5 liter pemutih pakaian, 30 liter aseton, 3 botol pembersih lantai, asam nitrat, parafin, termometer, serta triaseton triperoksida (TATP) sebanyak 12 kilogram dan termometer.