Patmi Pamit Kepada Keluarga untuk Perjuangkan Anak Cucu Sebelum Ikut Aksi Cor Kaki
"Ya, memang Ibu (Patmi) berangkat tidak ada paksaan, juga sudah berpamitan dengan keluarga, dari keluarga juga sudah mengizinkan,"
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Adi Suhendi
Seusai melangsungkan aksinya, Patmi melakukan cek kesehatan dan sempat dibawa ke Rumah Sakit Saint Carolus, Salemba, Jakarta Pusat.
Sekitar pukul 02:30, Selasa dini hari, Patmi sempat dinyatakan sehat.
Setelah dinyatakan sehat, Patmi sempat mengeluh mengenai kondisi tubuhnya.
Bahkan, Patmi sempat mengalami kejang-kejang dan muntah, terutama setelah mandi.
Dokter yang sedang mendampingi dan bertugas segera membawa Patmi ke Rumah Sakit Saint Carolus.
Menjelang sampai di Rumah Sakit Saint Carolua, dokter mendapati bahwa Patmi meninggal dunia.
Pihak RS St Carolus menyatakan bahwa Patmi meninggal mendadak sekitar Pukul 02.55 WIB dengan dugaan jantung.
"Seumpama ada apa-apa itu sudah menjadi kehendak Yang Membuat Hidup, kehendak Gusti Allah. Saya ya Insya Allah bisa menerima," ujar Sri.
"Mau bagaimana lagi? Takdirnya begitu.
Ya semoga saja, keluarga yang ditinggal ini diberi ketabahan," sambungnya menggunakan bahasa Jawa.
Para petani telah melangsungkan aksinya sejak Senin (13/3/2017).
Mereka memprotes izin lingkungan baru yang ditandatangani Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Izin yang diterbitkan Ganjar, membuat aktivitas penambangan PT Semen Indonesia berjalan.
Penambangan itu yang diprotes para petani Kendeng.
Mereka menuntut Presiden Joko Widodo mencabut izin lingkungan PT Semen Indonesia yang dikeluarkan Ganjar.
Serta menghentikan kegiatan penambangan karst oleh pabrik semen yang dinilai merusak lingkungan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.