Patmi Pamit Kepada Keluarga untuk Perjuangkan Anak Cucu Sebelum Ikut Aksi Cor Kaki
"Ya, memang Ibu (Patmi) berangkat tidak ada paksaan, juga sudah berpamitan dengan keluarga, dari keluarga juga sudah mengizinkan,"
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sri Utami (29), anak Patmi (48) telah ikhlas merelakan kepergian ibunya.
Patmi merupakan petani peserta aksi penolakan pendirian dan pengoperasian pabrik semen PT Semen Indonesia di kawasan Pegunungan Kendeng, Jawa Tengah.
Aksi berlangsung sejak Senin (13/3/2017).
Patmi bergabung sejak Kamis (16/3/2017) hingga Senin (20/3/2017).
Patmi diketahui memiliki anak dua, yakni Sri dan Muhamadun Da'iman (21).
Mengenai kematian ibunya, Sri Utami sempat menyampaikan pesan lewat rekaman yang diputar di kantor Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) selepas konferensi pers kelanjutan aksi Kendeng.
Baca: Komisi IV DPR Minta Pemerintah Lakukan Verifikasi Faktual Pabrik Semen Rembang
Baca: Kematian Patmi Tak Surutkan Petani Kendeng Lakukan Aksi Penolakan Pabrik Semen
"Ya, memang Ibu (Patmi) berangkat tidak ada paksaan, juga sudah berpamitan dengan keluarga, dari keluarga juga sudah mengizinkan," ujar Sri menggunakan bahasa Jawa.
Sebelum pamit, ucap Sri, ibunya menyampaikan akan berangkat ke Jakarta untuk memperjuangkan kelanjutan kehidupan anak-cucunya.
"Ibu menyampaikan bahwa pamit untuk berjuang membela anak-cucu, membela tanah air sendiri," ujar Sri.
Sebelum meninggal dunia, Patmi ikut serta dalam aksi cor kaki menggunakan semen sebagai simbol penolakan atas pembangunan pabrik semen.
Nasib berkata lain.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.