Kejadian Mistis Menimpa Pengemudi Daihatsu Sirion Ini, Mobilnya Tiba-tiba Tersesat di Hutan Sumedang
Di lokasi Sirion ini tersesat tidak ada akses jalan yang bisa dilalui mobil untuk menuju Desa Karedok yang tepat berada di bawah Bendungan Jatigede.
Editor: Choirul Arifin
Sudah lebih dari seabad tradisi ngarot tersebut berlangsung. Warga setempat percaya, pelanggaran terhadap tradisi ini akan memicu datangnya malapetaka di desa mereka.
Selain memotong kepala kerbau, sebagai tumbal kampung dihidangkan juga rupa-rupa hasil panen dari setiap kampung di Desa Karedok.
Asal muasal ritual ngarot adalah warga di Desa Karedok terserang penyakit yang tidak diketahui jenisnya. Saat itu banyak yang meninggal dunia.
Tetua kampung saat itu mendapat wangsit dari dari alam gaib untuk menghindari penyakit itu harus menyembelih seekor kerbau dan menumbalkan kepalanya sebagai tumbal kampung. Sedangkan dagingnya dibagikan ke penghuni kampung.
Warga Karedok percaya, wangsit itu berasal dari Sunan Pada, seorang digdaya, pintar dan berilmu tinggi yang dimakamkan di Lemah Cisahang, Karedok.
Di antara anaknya yaitu Nyi Mas Gedeng Waru yang menjadi prameswari Prabu Geusan Ulun, raja Sumedanglarang yang berkuasa pada 1579 hingga 1601.
Saat ini istilah ngarot sering juga disebut tutup buku guar buni yang berarti ekspresi rasa syukur masyarakat karena hasil panen setiap tahun serta membuka lembaran baru untuk mengolah lahan untuk tahun depan.