Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Guru Besar Universitas Katolik Atma Jaya Jadi Saksi Ahli Ahok di Sidang Kasus Penistaan Agama

Pasalnya, saat mencalonkan diri menjadi gubernur Bangka Belitung tahun 2007 lalu Ahok pernah diserang isu SARA.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Guru Besar Universitas Katolik Atma Jaya Jadi Saksi Ahli Ahok di Sidang Kasus Penistaan Agama
Pool/TINO OKTAVIANO
Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjalani sidang lanjutan dugaan penistaan agama di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (24/12017). Pengadilan Negeri Jakarta Utara menggelar sidang kasus penistaan agama oleh Ahok dengan agenda mendengarkan lima keterangan saksi dari pihak Jaksa Penuntut Umum. TRIBUNNEWS/aktual.com/Tino Oktaviano/Pool 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saksi ahli bahasa, Bambang Kaswanti mengatakan, terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengutip surat Al Maidah saat berpidato di Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu untuk menceritakan pengalaman pribadinya.

Pasalnya, saat mencalonkan diri menjadi gubernur Bangka Belitung tahun 2007 lalu Ahok pernah diserang isu SARA.

Guru Besar Linguistik Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta ini menambahkan, Ahok menceritakan hal tersebut agar warga tidak khawatir jika dirinya tidak kembali terpilih menjadi gubernur maka program budidaya ikan kerapu masih akan berlanjut.

"Sumbernya kekhawatiran dalam rangka pilkada program tidak akan jalan. Yang penting program jalan, itu intinya. Al-Maidah dia cerita pengalaman, mengapa ada kemungkinan saya tidak terpilih karena ada pengalaman tersebut," ujar Bambang dalam persidangan di Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Rabu (29/3/2017).

Baca: Saksi Meringankan Sebut Tak Temukan Unsur Penodaan Agama di Kasus Ahok

Baca: Hari Terakhir Periksa Saksi Ahli, Hakim Batasi Waktu Sidang Kasus Ahok Hingga Pukul 00.00 WIB

Bambang menambahkan, dalam pidato Ahok itu secara garis besar menerangkan soal program budidaya ikan kerapu.

Berita Rekomendasi

Ia pun menjelaskan, dalam keseluruhan pidato Ahok terdapat 14 kata berbau Pilkada, di mana empat di antaranya berbunyi 'jangan pilih saya' dan 'kalau saya tidak terpilih program jalan terus'.

Sedangkan kata 'Al Maidah' dan 'dibohongi' hanya muncul satu kali.

"Kalimat pidato program (budidaya ikan kerapu) yang masih menjadi mayoritas di sana," kata Bambang.

Ahok didakwa telah melakukan penodaan agama karena mengutip surat Al-Maidah ayat 51 dalam pidato saat kunjungan kerja ke Kepulauan Seribu pada September 2016.

JPU mendakwa Ahok dengan dakwaan alternatif antara Pasal 156 huruf a KUHP atau Pasal 156 KUHP.

Penulis: Akhdi Martin Pratama

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas