Negara Jangan Basa-basi, Harus Serius Ungkap Enam Penyerangan pada Novel
Menurut ingatan Busyro sekiranya ada enam kali percobaan penyerangan pada Novel Baswedan
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski tidak lagi menjabat sebagai Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Busyro Muqoddas tetap menyoroti perkembangan-perkembangan di KPK.
Menurut ingatan Busyro sekiranya ada enam kali percobaan penyerangan pada Novel Baswedan, dan seluruhnya tidak ada kejelasan soal pengusutannya.
Beberapa penyerangan tersebut yakni saat Novel menangani kasus travel check, lalu kasus di Korlantas Mabes Polri, selanjutnya saat penggeledahan di NTB, kasus di Bengkulu soal tindakan kekerasan pada pencuri sarang burung walet, hampir menjadi korban kecelakaan lalu lintas hingga disiram air keras.
"Menurut catatan saya ada enam kali upaya pembunuhan pada Novel tapi gagal terus. Penanganan atas seluruhnya tidak ada hasil. Ini gambaran negara tidak serius mendukung KPK yang sedang menjalankan tugas. Kali ini bukan saatnya lagi negara basa-basi. Penyerangan ini harus diusut tuntas melalui tim gabungan," ujar Busyro, Selasa (11/4/2017) di KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.
Lebih lanjut, Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto menyampaikan siapapun pelaku penyerangan baik pelaku lapangan maupun otaknya, harus disebut sebagai teroris.
"Siapapun pelakunya harus dikatakan sebagai teroris. Kalau negara absen berantas teroris, negara mengalami kegagalan dalam menjamin keamanan," kata Bambang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.