Dua Hari Pelaku Teror Duduk di Depan Pelataran Masjid Pantau Novel
Menurut Istaqim, dalam dua hari terakhir sebelum kejadian, dua orang tersebut kerap duduk di depan masjid.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
"Ya mungkin dia pengalaman pas jadi polisi, jadi tahu caranya pakai air," jelas Khudori.
Khudori mengaku sedih atas kejadian yang menimpa Novel. Menurutnya, Novel selama ini adalah sosok yang baik.
Novel juga terkenal religius dan selalu ramah kepada warga sekitar.
"Orang baik koq malah dizalimi ya," ujar Khudori seraya mengenal Novel sebagai sosok yang tidak pernah memilih-milih orang dalam bergaul.
Sosok Novel bagi Khudori adalah humoris. Hal ini diamini oleh Istaqim yang sering mengantar Novel.
"Orangnya gak sombong, sama saya yang orang kecil saja dia mau mengobrol," ujar Istaqim.
Bukan hanya itu, Istaqim mengatakan Novel kerap bercerita kepadanya mengenai kasus yang ditanganinya.
"Dia pernah di bibirnya luka, saya tanya. Tahunya mobilnya jatuh ke jurang pas tugas di NTT," ungkap Istaqim.
Istaqim menceritakan, sebelum disiram air keras, Novel pernah mendapatkan teror. Motor Novel pernah ditabrak di Kelapa Gading Boulevard oleh orang yang tidak dikenal.
Setelah terkena teror air keras, Novel menjalani perawatan di RS Mata Aini di kawasan Menteng. Ia pun sempat dirawat intensif di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading sebelum dipindahkan ke RS Mata Aini.
Polisi menemukan sejumlah petunjuk dalam kasus penyerangan terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan.
Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan mengatakan pihaknya sudah mengantongi foto sosok mencurigakan yang diduga pelaku penyerangan terhadap Novel.
Hindari Akom
Khudori menambahkan, ada peristiwa unik saat Novel menjalani perawatan di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading.
Ketika menjalani perawatan, mantan Ketua DPR RI Ade Komarudin sempat menjenguk Novel. Namun, Novel memilih menghindar dengan membuat alasan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.