Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dua Hari Pelaku Teror Duduk di Depan Pelataran Masjid Pantau Novel

Menurut Istaqim, dalam dua hari terakhir sebelum kejadian, dua orang tersebut kerap duduk di depan masjid.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Dua Hari Pelaku Teror Duduk di Depan Pelataran Masjid Pantau Novel
TRIBUNNEWS/FAHDI FAHLEVI
Sudut jalan menuju kediaman penyidik KPK Novel Baswedan di Jalan Deposito, Pegangsaan, Jakarta Utara, Jumat (14/4/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Adzan Subuh bergema dari Masjid Al Ihsan. Namun, dua pria yang duduk di depan pelataran masjid memilih tak beranjak untuk ikut beribadah salat subuh.

Keduanya memilih tetap duduk di depan pelataran masjid.

Kejadian tersebut terjadi dua hari sebelum penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, disiram air keras.

Tukang ojek, Istaqim, menduga dua orang tersebut adalah pelaku yang menyerang Novel.

"Orang yang satu pakai helm full face, yang satu tidak. Yang satu rambutnya Ikal," ujar Istaqim kepada Tribun di Masjid Al Ihsan, Pegangsaan Dua, Jakarta Utara, Jumat (14/4/2017).

Menurut Istaqim, dalam dua hari terakhir sebelum kejadian, dua orang tersebut kerap duduk di depan masjid. Namun keduanya tidak pernah ikut salat.

Pengurus masjid, Khudori mengaku tidak menaruh curiga kepada kedua orang tersebut. Karena daerah tersebut selalu ramai ketika menjelang salat.

Berita Rekomendasi

"Ya biasa, memang di sini ramai jadi kalau ada orang lain, biasa saja. Tapi kita tahu kalau ada orang yang bukan dari sini," ujar Khudori.

Ia menyebut, kedua orang tersebut sempat berkeliling dan meninggalkan motornya di depan masjid.

Menurut Istaqim, saat kejadian dua orang yang diduga pelaku menggunakan motor yang berbeda. Dua orang tersebut kemudian kembali ke depan Masjid Al Ihsan.

Baca: Masuk Rumah Novel Baswedan Kini Harus Izin KPK

Mereka memilih duduk di seberang masjid yang tertutup oleh mobil milik warga.

Saat dua orang yang diduga pelaku teror menanti di depan pelataran masjid, Novel usai menunaikan salat subuh di Masjid Jami Al-Ihsan di dekat rumahnya di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Selasa (11/4/2017), memilih undur diri lebih cepat.

Namun, tidak berapa lama, Novel kembali ke masjid dengan berteriak dan lari menuju keran air untuk berwudhu. Novel kemudian membasahi muka dengan air.

"Ya mungkin dia pengalaman pas jadi polisi, jadi tahu caranya pakai air," jelas Khudori.

Khudori mengaku sedih atas kejadian yang menimpa Novel. Menurutnya, Novel selama ini adalah sosok yang baik.

Novel juga terkenal religius dan selalu ramah kepada warga sekitar.

"Orang baik koq malah dizalimi ya," ujar Khudori seraya mengenal Novel sebagai sosok yang tidak pernah memilih-milih orang dalam bergaul.

Sosok Novel bagi Khudori adalah humoris. Hal ini diamini oleh Istaqim yang sering mengantar Novel.

"Orangnya gak sombong, sama saya yang orang kecil saja dia mau mengobrol," ujar Istaqim.

Bukan hanya itu, Istaqim mengatakan Novel kerap bercerita kepadanya mengenai kasus yang ditanganinya.

"Dia pernah di bibirnya luka, saya tanya. Tahunya mobilnya jatuh ke jurang pas tugas di NTT," ungkap Istaqim.

Istaqim menceritakan, sebelum disiram air keras, Novel pernah mendapatkan teror. Motor Novel pernah ditabrak di Kelapa Gading Boulevard oleh orang yang tidak dikenal.

Setelah terkena teror air keras, Novel menjalani perawatan di RS Mata Aini di kawasan Menteng. Ia pun sempat dirawat intensif di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading sebelum dipindahkan ke RS Mata Aini.

Polisi menemukan sejumlah petunjuk dalam kasus penyerangan terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan.

Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan mengatakan pihaknya sudah mengantongi foto sosok mencurigakan yang diduga pelaku penyerangan terhadap Novel.

Hindari Akom
Khudori menambahkan, ada peristiwa unik saat Novel menjalani perawatan di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading.

Ketika menjalani perawatan, mantan Ketua DPR RI Ade Komarudin sempat menjenguk Novel. Namun, Novel memilih menghindar dengan membuat alasan.

"Pas ada saya, kebetulan Pak Ade Komarudin datang. Pak Novel bilang mau ke kamar kecil, eh dia malah pergi pindah rumah sakit," cerita Khudori saat menjenguk Novel.

Khudori mengatakan, dia menjenguk Novel bersama Ketua Pengurus DKM Masjid Al Ihsan, Abdurrahim Hasan.

Novel yang izin ke toilet justru turun ke lantai bawah dan kemudian menaiki ambulans. Novel ternyata pindah ke Rumah Sakit Jakarta Eye Center, Menteng.

Seperti diketahui, Ade Komarudin pernah diperiksa sebagai saksi dalam kasus mega korupsi pengadaan KTP elektronik tahun anggaran 2011-2012 atau kasus E-KTP. Ia juga disebut menerima uang hasil korupsi E-KTP.

"Mungkin dia menghindari karena Pak Ade kan lagi diperiksa," tambah Khudori. (fahdi fahlevi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas