Polisi Amankan Dua Orang Mencurigakan Tertangkap Kamera di Rumah Novel
Penyidik Polda Metro Jaya telah menemukan dua pria mencurigakan yang tertangkap kamera CCTV tengah berada di kawasan tempat tinggal Novel Baswedan.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik Polda Metro Jaya telah menemukan dua pria mencurigakan yang tertangkap kamera CCTV tengah berada di kawasan tempat tinggal Novel Baswedan, penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Kelapa Gading, Jakarta.
"Sudah dapat," ujar Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (21/4/2017).
Menurutnya, dua orang tersebut telah diamankan dan tengah dimintai keterangan.
Namun Boy mengingatkan bukan berarti dua orang tersebut adalah pelaku penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan pada Selasa, 11 April 2017 lalu.
"Memang tergambar ya. Tetapi foto-foto ini kan tidak menjawab langsung itu pelaku. Jadi informasi-informasi itu memang terus didalami tapi masih belum ada kaitan langsung," kata Boy.
Penyidik masih mencari alibi dua orang itu yaitu pada saat terjadi penyiraman terhadap Novel, mereka berada di mana.
"Kecurigaan itu tidak langsung menjawab bahwa itu adalah pelakunya. Hanya saja dia tertangkap gambarnya, tertangkap, teridentifikasi pernah ada di sekitar lokasi," jelasnya.
Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah mengaku pihaknya masih menunggu kinerja Polri melalui tim gabungan yang khusus dibentuk untuk menuntaskan kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan.
"Kami masih berharap investigasi dan olah TKP (tempat kejadian perkara) dari Polri menghasilkan sesuatu. Saya kira itu bukan hanya harapan dari KPK, tapi juga pihak keluarga dan publik. KPK masih menunggu siap pelaku penyerangan dan siapa dalang, termasuk motifnya," ungkap Febri, Jumat.
Meski hingga saat ini belum ada titik terang soal pelaku, Febri meyakini Polri bisa mengungkap karena Presiden Jokowi sudah memerintahkan Kapolri untuk memberi perhatian pada kasus penyerangan terhadap Novel.
"Tentu kami berharap dalam waktu dekat ada informasi yang signifikan," tambah Febri.
Mengenai perkembangan kesehatan Novel yang saat ini dirawat di Singapore General Hospital, Febri Diansyah mengatakan selaput hitam atau kornea mata korban tidak kunjung tumbuh sehingga menjadi perhatian serius dokter ahli mata di Negeri Singa itu.
Menurutnya, dokter memiliki tiga alternatif terkait kondisi kornea Novel.
Alternatif pertama, menunggu selaput mata tumbuh secara alami. Kedua, apabila pertumbuhan selaput mata lambat atau berhenti, akan dipancing menggunakan membran yang terdapat pada plasenta bayi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.