Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dianggap Keluarkan Pernyataan Provokatif Soal Novanto, Golkar Didesak Pecat Yorrys

"Saya minta DPD 1 dan 2 agar kita semua mendorong DPP Golkar untuk memanggil saudara Yorrys untuk memberi sanksi yang tegas bila perlu dipecat,"

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Dianggap Keluarkan Pernyataan Provokatif Soal Novanto, Golkar Didesak Pecat Yorrys
Tribunnews.com/ Ferdinand Waskita
Ketua Harian Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Erwin Ricardo Silalahi dan Ketua Bappilu Wilayah Timur Golkar Aziz Samuel dalam jumpa pers di Restoran Puang Oca, Jakarta, Rabu (26/4/2017). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Yorrys Raweyai dinilai telah melakukan pembangkangan terhadap partai.

Hal itu terkait pernyataan Yorrys yang menyebut Ketua Umum Golkar Setya Novanto akan menjadi tersangka dalam kasus e-KTP.

Karenanya, Partai Golkar diminta memecat Yorrys Raweyai.

Demikian dikatakan Ketua Harian Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Erwin Ricardo Silalahi dan Ketua Bappilu Wilayah Timur Golkar Aziz Samuel dalam jumpa pers di Restoran Puang Oca, Jakarta, Rabu (26/4/2017).

"Saya minta DPD 1 dan 2 agar kita semua mendorong DPP Golkar untuk memanggil saudara Yorrys untuk memberi sanksi yang tegas bila perlu dipecat sebagai kader Golkar karena telah melanggar peraturan garis partai," kata Aziz Samuel.

Aziz mengatakan Golkar tetap solid dengan melakukan konsolidasi di daerah.

Berita Rekomendasi

Aziz mencontohkan hasil kemenangan di Pilkada serentak 2017 mencapai 58 persen.

Sementara, Erwin Ricardo menilai sikap Yorrys 'mbalelo' terhadap keputusan partai.

Dimana, Golkar memegang asas praduga tak bersalah terhadap Setya Novanto.

"Saya sebagai pimpinan organisasi harian Depinas SOKSI meminta kepada DPP Golkar untuk memanggil saudara Yorrys sekaligus mengklarifikasi apa maksudnya memberikan pernyataan-pernyataan yang bersifat provokatif tersebut," ujarnya.

Sebelumnya, dinamika Partai Golkar mulai bergejolak terkait nama Ketua Umum Setya Novanto yang terseret dalam kasus e-KTP.

Koordinator Bidang Polhukam Golkar Yorrys Raweyai mengakui persidangan e-KTP di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) mulai membuka peran Setya Novanto.

Sehingga tidak perlu lagi membangun alibi praduga tak bersalah.

Justru yang harus dipikirkan menurut dia bagaimana menyelamatkan partai Golkar.

Apa lagi proses pilkada 2018 dan dimulai Juni 2017.

Kemudian penyusunan anggota legislatif dan persiapan April 2019.

"Kalau Golkar enggak memiliki struktur yang dikukuhkan dengan Menkumham apalagi ada catatan maka Golkar akan sulit konsolidasi," kata Yorrys disela-sela Diskusi Politik di Hotel Puri Denpasar, Jakarta, Senin (24/4/2017)..

Yorrys mengatakan Golkar harus melakukan konsolidasi internal meliputi Dewan Pembina, Dewan Pakar dan Dewan Kehormatan.

Kemudian DPP tingkat 1 dan 2 Golkar se-Indonesia.

"Ini bagian dari keluaga besar Golkar melihat persoalan ini ke depan," kata Yorrys.

Yorrys pun sempat menyinggung kemelut Golkar pada periode lalu antara Aburizal Bakrie dengan Agung Laksono.

Menurutnya, konflik Golkar saat itu lebih sulit daripada saat ini.

"Kalau lihat kemelut Aburizal dengan yang kemarin gini, yang ini kan tidak sulit. Ketua umum hampir pasti jadi tersangka. Kita harus pahami sekarang, sudah pencekalan. Golkar ambil sikap proaktif untuk selesaikan ini demi partai," kata Yorrys.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas