Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Fokus Redam Konflik Horizontal
Dengan diskusi, kata Boy, permasalahan yang di Papua diyakini akan menemukan solusi.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar telah resmi menjabat sebagai Kapolda Papua menggantikan Irjen Paulus Waterpauw, Jumat (28/4/2017).
Sebagai Kapolda baru, Boy telah merencanakan tugas pertama yang akan dilakukannya.
Satu di antaranya, meredam konflik horizontal yang ada di Papua.
Boy berjanji akan bekerja sama dengan seluruh pihak untuk mewujudkannya.
"Seperti pemda, tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat," ujar Boy di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (28/4/2017).
Boy akan mengajak semua elemen masyarakatn, untuk berdiskusi.
Dengan diskusi, kata Boy, permasalahan yang di Papua diyakini akan menemukan solusi.
Pihaknya tetap akan memberikan sanksi tegas terhadap pelaku tindak pidana.
Sehingga, hukum tersebut bisa menjadi pedoman masyarakat Papua.
"Aparat penegak hukum bertindak secara profesional, terukur, dan tegas. Namun juga tetap humanis artinya segala tindakan yang dilakukan prinsipnya harus akuntabel, legitimate di mata masyarakat," ucap Boy.
Boy mendapat saran dari eks Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw, yakni untuk segera berkoordinasi dengan Pangdam Kasuari Mayjen Joppye Onesimus Wayangkau.
"Yang penting membangun sinergitas dan mempertahankannya dengan TNI-Polri di sana. Karena Pangdam kan ganti, saya pikir pangdam yang baru siap membangun sinergitas," ucap Paulus.
Paulus akan terus berkoordinasi dengan Boy terkait program kerja prioritas yang harus dilaksanakan di Polda Papua.
Apalagi, Papua akan menghadapi pilkada di tingkat provinsi dan daerah.
"Ada juga pemilukada kemarin yang masih berlangsung dan bermasalah. Dan itu perlu didampingi," ujar Paulus.