Kebiasaan Berpikir Pendek Komentar di Media Sosial Bisa Mebuat Seseorang Jadi Korban 'Bully'
"Impulsivitas dan kebiasaan berpikir pendek terfasilitasi secara sempurna oleh medsos,"
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hati-hati dalam menyampaikan sesuatu di dunia maya.
Salah-salah anda bisa menjadi korban 'bully' dari ribuan orang, di telusuri latar belakang anda, lalu dipublikasikan.
Atau lebih parah lagi, anda di Polisikan.
Masih ingat Anto Nugroho yang pada Februari 2016 lalu menghina artis Chika Jessica dan rekan kerjanya seorang pembawa acara, Dedy Corbuzier melalui akun instagramnya?
Komentar warga Jambi itu berujung pada laporan ke Polisi.
Dedy Corbuzier yang ikut melacak Antho akhirnya berhasil memboyongnya ke Jakarta untuk konfrensi pers.
Dalam kesempatan tersebut, Dedy Corbuzier sempat memojokan Antho untuk kemudian dimaafkan.
Antho mungkin bisa dikatakan beruntung, karena tidak sampai dipidanakan.
Beny Handoko pemilik akun @benhan, sampai harus menjalani proses hukum karena menghina politisi Muhammad Misbakhun.
Ia pada 2014 lalu divonis enam bulan penjara, percobaan.
Satu kasus terakhir adalah kicauan di Twitter Nathan Prima Suwanto, pemilik akun @NathanSuwanto.
Dalam kicauannya, Sabtu (29/4/2017), ia bertanya pada netizen mengenai jasa pembunuh bayaran, untuk membunuh Fahri Hamzah, Fadli Zon, dan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab.
Kicauan tersebut berujung 'bully' masal.
Bahkan data diri Nathan pun dijabarkan di berbagai forum.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.