Ketua DPR Harapkan Peringatan May Day Tidak Sekadar Seremoni
Ketua DPR RI Setya Novanto berharap, peringatan May Day tidak sekadar seremoni semata, tapi esensi May Day memiliki makna mendalam bagi kaum pekerja.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tanggal 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh Sedunia, atau yang lebih dikenal dengan istilah May Day.
Ketua DPR RI Setya Novanto berharap, peringatan May Day tidak sekadar seremoni semata, tapi esensi May Day memiliki makna mendalam bagi kaum pekerja tentang semangat perjuangan buruh yang tidak pernah menyerah memperjuangkan haknya setelah terlebih dahulu menunaikan kewajibannya.
Novanto mengungkapkan, sejarah Hari Buruh Sedunia dimulai ketika pekerja menuntut waktu kerja yang lebih manusiawi, yaitu delapan jam.
Angka delapan jam ini berdasarkan "triple day" atau pembagian 3 waktu pada 1 hari (24 jam), yaitu 8 jam kerja, 8 jam beristirahat, dan 8 jam berekreasi, sehingga para pekerja memiliki waktu untuk belajar guna meningkatkan pengetahuannya, waktu mengurus kehidupan pribadi, religi bersama keluarganya, serta memiliki waktu untuk bersosialisasi dengan masyarakat lainnya.
"Itulah beberapa nilai-nilai kehidupan dalam historis May Day yang dapat kita petik bagi kehidupan kita dari perjuangan panjang kaum pekerja, sejak dulu hingga saat ini," ujar Novanto dalam rilisnya kepada Parlementaria, Selasa (2/5/2017).
Tak dapat dipungkiri, meski teknologi dalam dunia industri kian hari semakin pesat, tanpa keberadaan para pekerja di sebuah pabrik atau tempat industri, mesin-mesin canggih bahkan robot-robot serta bahan baku yang ada, tidak akan berubah menjadi sebuah produk yang sempurna.
Sentuhan tangan para pekerjalah yang dapat meramu teknologi dan bahan baku untuk menjadi sebuah produk jadi.
Novanto juga memberikan apresiasi pada langkah pemerintah yang mulai memberikan perhatian lebih kepada para pekerja.
Dia melihat kerja nyata Pemerintahan Presiden Joko Widodo, salah satunya program membangun Rumah Susun Milik Sendiri (Rusunami) bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang tak lain para pekerja di Ciputat dan rencananya dibangun pula di daerah-daerah lainnya.
Selain itu, peran sangat aktif pemerintah terkait perlindungan buruh migran dalam berbagai organisasi dunia seperti pada KTT ASEAN 2017,
Presiden Jokowi menyuarakan agar dokumen perlindungan buruh migran yang 'terbelengkalai' sejak 2007 lalu, untuk disepakati dan ditandatangani oleh negara-negara ASEAN.
"Selamat merayakan May Day. Mari kita semua merayakan hari yang besar bagi para pekerja dari golongan apapun. Semoga masa depan kehidupan para pekerja di Indonesia semakin baik," papar Novanto. (PEMBERITAAN DPR RI)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.