Menaker Optimistis Terus Turunkan Angka Pengangguran di Indonesia
Pemerintah optimistis terus menurunkan angka pengangguran dengan melakukan berbagai strategi dan program kerja.
Editor: Content Writer
Pemerintah optimistis terus menurunkan angka pengangguran dengan melakukan berbagai strategi dan program kerja.
Apalagi didorong pertumbuhan ekonomi dan investasi yang terus naik sehingga mampu memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan penyerapan tenaga kerja.
“Data pengangguran tahun ke tahun, trendnya terus menurun, dari 5,5 menjadi 5,33. Ini suatu keberhasilan. Kita akan terus melakukan percepatan pengurangan pengangguran dan membuka kesempatan kerja,” kata Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri dalam keterangan pers di Jakarta pada Jumat (05/05/2017).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Februari 2017, angka pengangguran mengalami penurunan menjadi 5,33 persen dari sebelumnya 5,50 persen. Angka ini turun 0,17 persen, jika dibandingkan Februari 2016.
Hal ini merupakan capaian yang cukup menggembirakan, terlebih jika menilik kondisi perekonomian Indonesia yang juga mengalami pertumbuhan.
Pada kuartal I-2017 tercatat tumbuh 5,01 persen year on year (yoy), angka ini meningkat dibandingkan kuartal I-2016 yang hanya sebesar 4,92 persen.
Hanif mengatakan Pemerintahan Presiden Jokowi terus meningkatkan kondusifitas iklim dunia usaha melibatkan kerjasama dunia usaha dan serikat pekerja/buruh.
Iklim investasi baik dari dalam maupun luar negeri didorong agar naik sehingga kemudian penyerapan tenaga kerja menjadi lebih tinggi.
“Pemerintah juga melakukan penyiapan tenaga kerja yang memiliki keahlian (skill) melalui Balai-Balai Latihan Kerja. Penyiapan tenaga kerja yang kompeten dibutuhkan mengisi kebutuhan tenaga kerja dalam pembangunan berbagai bidang yang terus digenjot, seperti di sektor infrastruktur, dll,” kata Hanif.
“Selain mempercepat pengurangan angka pengangguran, pemerintah juga melaksanakan program kerja untuk menurunkan angka kemiskinan baik di perkotaan maupun pedesaan,” kata Hanif.
Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Maruli A Hasoloan optimalisasi bonus demografi dan program pemagangan juga dilakukan untuk menyerap pengangguran.
“Tak hanya itu, dalam lingkup ketenagakerjaan, Kemnaker juga terus mengoptimalkan program-program penanggulangan pengangguran dan perluasan kesempatan kerja seperti kegiatan Padat Karya, Tenaga Kerja Mandiri (TKM), Terapan Teknologi Tepat Guna (TTG), dan Tenaga Kerja Sukarela (TKS), job fair dan bursa kerja online, serta pelayanan dalam rangka penempatan dan perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri.
“Kemnaker juga menciptakan program pelatihan dan pemberian bantuan sarana usaha kepada kelompok masyarakat dan pengembangan kewirausahaan. Bahkan Khusus penanggulangan kemiskinan dan pengangguran di desa, Kemnaker mengembangkan program Desa Migran Produktif (Desmigratif) di desa-desa kantong pengiriman TKI. Desmigratif selain dimaksudkan untuk memberi perlindungan kepada buruh migran, juga memberi berbagai pelatihan kepada keluarga buruh migran agar memiliki ketrampilan kerja dan mampu berwirausaha,"kata Maruli.
“Sementara untuk meningkatkan kesejahteraan buruh, pemerintah terus melakukan berbagai kemudahan di bidang kesehatan dengan Kartu Indonesia Sehat, bidang pendidikan dengan Kartu Indonesia Pintar, pemberian akses kepemilikan rumah layak secara mudah dengan mendirikan Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami) khusus untuk buruh dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) lainnya,” pungkasnya. (*)