Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pakar Hukum Ungkap Alasan Kuat Ahok Ajukan Penangguhan Penahanan

"Walaupun putusan hakim harus benar tetapi belum inchraht. Karena belum inchraht ada mekanisme hukum yang bisa ditempuh yaitu penangguhan penahanan,"

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Pakar Hukum Ungkap Alasan Kuat Ahok Ajukan Penangguhan Penahanan
Tribunnews.com/ Ferdinand Waskita
Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun di kawasan Cikini, Jakarta, Minggu (14/5/2017). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat memberikan jaminan penangguhan penahanan bagi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun melihat penangguhan penahanan Ahok memiliki alasan kuat.

Refly menjelaskan semua pihak harus menghormati vonis majelis hakim dua tahun penjara bagi Ahok terkait kasus penodaan agama.

Namun, Ahok melakukan banding sehingga putusan tersebut belum berkekuatan hukum tetap atau inchraht.

Baca: Dianggap Tak Profesional, Wajar Jaksa Ajukan Banding Vonis Ahok

Baca: Klarifikasi Pendukung Ahok Lewat SMS Kepada Tjahjo Dinilai Tidak Lengkap

Baca: Pengamat: Vonis 2 Tahun Penjara Justru Memperkuat Karir Politik Ahok

Berita Rekomendasi

"Walaupun putusan hakim harus benar tetapi belum inchraht. Karena belum inchraht ada mekanisme hukum yang bisa ditempuh yaitu penangguhan penahanan," kata Refly usai diskusi di kawasan Cikini, Jakarta, Minggu (14/5/2017).

Refly menjelaskan penangguhan penahanan itu diputuskan Ketua Pengadilan Tinggi melihat dasar-dasar hukum.

Pertama, apakah Ahok memiliki potensi melarikan diri.

Refly melihat Ahok tidak mungkin kabur.

Alasan kedua, apakah Ahok berpotensi mengulangi perbuatannya.

Baca: Politikus PPP Minta Jaksa Agung Kaji Kembali Pengajuan Banding Vonis Ahok

Baca: Mendagri: Anda Boleh Mengkritik Saya, Saya Juga Boleh Dong Kritik Anda

Baca: Fokus Infrastruktur, Pembaharuan Hukum Era Jokowi Dinilai Memprihatinkan

Refly menuturkan hal itu tidak terjadi karena Ahok hanya mengucapkan dengan mulut.

"Bukan dengan tangan dan kaki jadi dimanapun dia bisa melakukan kalau dia mau melakukan itu mau dipenjara sekalipun kan cuma mulut," kata Refly.

Alasan ketiga, apakah Ahok berpotensi menghilangkan barang bukti.

Refly melihat Ahok tidak mungkin menghilangkannya, sebab barang bukti kasus itu telah tersebar di media sosial.

"Nah berdasarkan kondisi objektif tersebut menurut saya ya cukup kuat alasan penangguhan penahanan," katanya.

Menurut Refy paling penting Ahok tidak lari.

"Beda sama perkara korupsi, kenapa selalu ditahan karena sering lari begitu tidak dicekal dia lari apalagi kalau kemudian ditangguhkan penahanan tambah lari dia," jelas Refly.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas