Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Di Depan Mahasiswa, Jokowi Ngaku Ingatkan Menteri Susi Urus Cantrang Bertahun-tahun Tak Selesai

Energi kaum muda khususnya mahasiswa sebaiknya disalurkan untuk berinovasi demi kepentingan bangsa dan negara, bukan untuk saling menghujat.

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-in Di Depan Mahasiswa, Jokowi Ngaku Ingatkan Menteri Susi Urus Cantrang Bertahun-tahun Tak Selesai
Tribunnews.com
Presiden Joko Widodo membuka secara resmi Kongres XIX Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Auditorium Masjid Agung Darussalam, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (16/5/2017). Ikut mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani. 

Presiden juga meyakini bahwa banyak anak bangsa yang memiliki kemampuan dan kompetensi yang baik.

Sehingga ia mendorong anak muda untuk tidak hanya terjun ke dunia politik, melainkan menjadi pengusaha yang dapat menciptakan ide-ide baru.

"Jangan hanya bermimpi untuk jadi politisi. Bermimpilah misalnya menjadi pengusaha, entrepreneur. Karena baru 1,6 persen, normalnya di atas 5 persen dengan gagasan-gagasan besar kita. Jadi developer software, aplikasi, animasi, games, ke depan alurnya ada disitu," kata Presiden.

Kita, lanjut Presiden, harus menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang siap tarung, siap berkompetisi, dan siap bersaing.

"Tanpa itu akan ditinggal karena perubahan itu sangat cepat sekali," katanya.

Namun pemerintah juga terus berupaya mengejar ketertinggalan itu, di bidang infrastruktur misalnya, pemerintah tengah membangun jalur kereta di Sulawaesi, jalan tol di Sumatera dan Trans Papua.

Perhatian pun diberikan kepada pulau-pulau kecil yang memerlukan pelabuhan kecil.

Berita Rekomendasi

Saat berkunjung ke Halmahera untuk meresmikan Pelabuhan Laut Tapaleo. Pelabuhan tersebut memang pelabuhan kecil tapi memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.

Manfaat itu didengar langsung saat Presiden bertemu masyarakat. Mereka, ucap Presiden, karena adanya kejelasan kapal yang berlabuh maka dapa menjual hasil bumi, seperti kopra, cengkeh dan lada dengan harga yang lebih baik.

"Inilah pentingnya membangun infrastruktur dalam rangka menekan biaya-biaya logistik, transportasi.
Dan kita memang sudah ditinggal jauh dengan yang namanya infrastruktur," tutur Presiden.

Di akhir sambutannya, Presiden mengingatkan untuk menjaga persatuan dan kesatuan.

“Sekali lagi kita ingatkan, kita ini semuanya saudara. Marilah kita hentikan bersama-sama saling menghujat, hentikan saling menjelekkan, hentikan saling memfitnah, saling menolak, saling mendemo,” ucap Presiden.

Untuk para elite politik, Presiden meminta untuk memberikan tauladan bagaimana bersikap dan berpendapat karena budaya sopan dan santun merupakan karakter bangsa Indonesia.

"Berilah contoh, berilah tauladan dengan kata-kata dan kalimat yang baik, pernyataan-pernyataan yang baik dan santun karena itulah karakter bangsa kita," ucapnya.

Tampak mendampingi Presiden, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dan Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas