TNI dan Polisi Lakukan Penyekatan, Cegah Bentrok Dua Kelompok di Pontianak
"Mereka hanya bersitegang dengan penyekat dari kami. Tidak terjadi juga penganiayaan maupun perusakan dalam kegiatan itu."
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri dan TNI malam ini, Sabtu (20/5/2017) menggelar patroli skala besar di Pontianak, Kalimantan Barat.
Hal ini dilakukan untuk memastikan Pontianak dalam keadaan aman menyusul beredarnya berita bohong atau hoax soal adanya keributan pascakegiatan Pekan Pawai Dayak siang tadi.
Bahkan ada kabar beredar malam ini warga Pontianak diminta menghindari jalan Gajahmada-Veteran-Pahlaman karena ada massa yang akan menyerang dengan membawa serta mandau.
Menyikapi beredarnya info itu, Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Pol Rikwanto menegaskan informasi tersebut bohong. Dia juga meminta warga Pontianak tetap tenang.
"Aksi Pekan Dawai Dayak tadi siang sama sekali tidak terjadi bentrok dengan kelompok yang melakukan penolakan. Mereka hanya bersitegang dengan penyekat dari kami. Tidak terjadi juga penganiayaan maupun perusakan dalam kegiatan itu," ungkap Rikwanto.
Jenderal bintang satu ini menjelaskan siang tadi, digelar Pekan Pawai Dayak dengan pawai kendaraan hias yang diikuti oleh seluruh perwakilan warga Dayak di wilayah kalbar.
Lalu pukul 13.00 WIB, Kelompok Bela Ulama 205 juga melakukan unjuk rasa penolakan Pekan Pawai Dayak tersebut dengan cara long march jalan kaki ke Polda Kalbar.
Massa Bela Ulama 205 juga menyampaikan tuntutan agar Polda menindak lanjuti laporan terkait pernyataan Gubernur Kalbar yang viral serta meminta Polda untuk mengamankan apabila ada ulama yang datang ke wil kalbar.
"Dalam pelaksanaannya kedua kelompok sempat ingin berhadap-hadapan. Tapi disekat oleh pasukan pengamanan dari Polda dan TNI.
Tidak terjadi bentrok antar mereka, melainkan hanya bersitegang dengan penyekat dari kami," beber Rikwanto.
Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini menambahkan massa dari kedua kelompok sudah membubarkan diri, hingga kini masih aman.