Ulang Tahun ke-57, Soksi Luncurkan #SavePancasila
Soksi pun mengeluarkan pernyataan sikap politiknya, terutama terkait kondisi perpecahan bangsa berbasis SARA yang mengancam Pancasila.
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi) menggelar perayaan ulang tahun ke-57 sekaligus peringatan ke-109 Hari Kebangkitan Nasional.
Soksi pun mengeluarkan pernyataan sikap politiknya, terutama terkait kondisi perpecahan bangsa berbasis SARA yang mengancam Pancasila.
“Dari refleksi sejarah perjuangan kebangsaan Indonesia yang hakekatnya adalah keberagaman (pluralisme) dan kuatnya kesamaan tujuan nasional , maka Pancasila sebagai idiologi bangsa dan dasar negara sebagaimana termaktub dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945 adalah final sifatnya,” kata Plt. Ketua Umum Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi) Ali Wongso Sinaga di aula DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Sabtu (20/5/17).
Baca: Pengurus Koperasi Karyawan UMKM Se-Jabodetabek Ikut Workshop Soksi-LPDB
Seruan Soksi tersebut disampaikan setelah mengamati dinamika perkembangan politik nasional dan kondisi kebangsaan akhir-akhir ini, yang ditandai kecenderungan polarisasi di sebagian masyarakat akibat munculnya perilaku politik identitas berbasis SARA.
Selain itu, juga karena semakin nyatanya organisasi dan gerakan serta paham ektrim yang merongrong serta mengancam Pancasila , bahkan potensi keinginan mengganti Pancasila sebagi ideologi bangsa .
Menurut Ali Wongso Sinaga, Soksi berkeyakinan bahwa tanpa Pancasila sebagi ideologi bangsa dan dasar negara maka eksistensi Indonesia sebagai bangsa dan negara akan hilang.
Oleh karena itu, Soksi yang lahir 57 tahun lalu dengan motivasi membela, mengamankan dan mengamalkan Pancasila dari ancaman PKI ketika itu, dengan ini menegaskan sikap politik
"Bahwa segala gerakan dan organisasi apapun dan oleh siapapun yang nyata-nyata ideiologinya dan pahamnya ekstrim kiri ataupun kanan yang merongrong atau mengancam Pancasila, berarti adalah melanggar konstitusi/Pembukaan UUD 1945, sehingga harus dinyatakan terlarang di Bumi Indonesia tercinta ini," tegas Ali Wongso.
Acara ini juga ditandai dengan kehadiran pengurus dan anak yatim piatu.
Pada acara tersebut Soksi menyantuni anak yatim piatu sebanyak 166 di aula DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Sabtu (20/5/17).
Ratusan kader Soksi dari seluruh Indonesia hadir dalam acara tersebut.
Kegiatan diisi dengan pembacaan pernyataan sikap politik Soksi, pemotongan tumpeng, terlihat anak-anak yatim piatu gembira sorak mendapat santunan .
Plt Ketua Umum Soksi Ali Wongso Sinaga melakukan pemotongan tumpeng yang di antaranya diberikan secara simbolis kepada anak yatim dan pengurus.
Dalam pernyataannya, Ali Wongso juga meminta seluruh kader SOKSI untuk kembali bersatu dengan semangat rekonsiliasi.
Juga pada acara yang sama, Soksi meluncurkan #SavePancasila.
Acara peluncuran yang dipandu oleh Gomgom Sumpono selaku Wasekjend Bidang Pengkaderan, menjelaskan bahwa berita-berita bohong dan cuitan yang mengganggu kebhinekaan, perlu di”counter”, oleh semua elemen bangsa yang cinta Pancasila dengan komen dan sharing yang positif disertai #SavePancasila.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.