PSI: Bangsa Ini Jangan Takluk pada Teror
PSI mengutuk keras teror tidak berperikemanusiaan yang terjadi di Kampung Melayu.
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teror bom bunuh diri yang terjadi di Kampung Melayu pada malam hari tanggal 24 Mei 2017 adalah bentuk paling primitif dari manusia dalam meraih tujuan-tujuan politik dan ekonominya.
Demikian dikemukakan Ketua DPP PSI Isyana Bagoes Oka di Jakarta, Rabu (24/5/2017).
"Teror bom ini jelas ditujukan untuk menebar ketakutan dan kepanikan di tengah kondisi politik nasional yang sedang bergolak," kata Isyana.
Menurut dia, siapapun pelaku kejahatan kemanusiaan seperti ini adalah serangan yang membahayakan kehidupan kebangsaan yang damai dan toleran.
Karenanya, menurut Isyana, DPP PSI menyatakan:
1. Agar publik tidak ikut membantu tercapainya tujuan aksi teror dengan ikut menyebar konten-konten foto, video yang mengandung unsur sadisme dan berpotensi menciptakan ketakutan dan kengerian yang meluas.
2. Publik agar menjaga benteng paling kuat dari bangsa ini yakni keluarga. Saling menguatkan dan meyakinkan lingkungan tempat tinggal bahwa selama nilai toleransi dalam bingkai NKRI kita pegang teguh maka teror seperti ini tidak akan bisa membuat bangsa ini takluk.
3. Mengutuk keras tindakan teror yang tidak berperikemanusiaan ini. Dan menghimbau agar warga Jakarta tetap beraktifitas seperti semula.
Kita tunjukkan bahwa teror yang mereka lakukan tidak akan mampu merebut kedamaian dan cintah kasih yang telah kita pupuk sejak memutuskan menjadi negara bangsa Indonesia.
4. Mendesak pemerintah agar semakin tegas menindak, menggebuk dan membubarkan kelompok yang dalam kegiatannya menggunakan cara-cara intoleran dan bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.
Isyana mengucapkan duka cita terdalam kepada keluarga korban teror.
"Pengorbanan mereka semakin memperteguh upaya bangsa ini melawan terorisme dan intoleransi di negeri yang kita cintai ini," kata dia.
"Jangan pernah retak bangsaku. Lawan Korupsi, Lawan Intoleransi, Lawan Terorisme," Isyana menambahkan.