Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kaget, Anak Terduga Pelaku Bom Menangis Saat Rumahnya Didatangi Densus 88

Perempuan berusia 60 tahun itu menyebut, AS bersama istri dan dua anaknya menempati rumah kontrakan sejak dua tahun lalu.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kaget, Anak Terduga Pelaku Bom Menangis Saat Rumahnya Didatangi Densus 88
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Personel kepolisian membawa jenazah anggota Satuan Shabara Polda Metro Jaya Briptu (anumerta) Imam Gilang Adinata untuk mengikuti upacara pelepasan di Menteng Dalam, Jakarta, Kamis (25/5/2017). Briptu (anumerta) Imam Gilang Adinata yang menjadi salah satu dari tiga petugas kepolisian korban ledakan bom di Terminal Kampung Melayu pada (24/5/2017) akan dimakamkan di Klaten, Jawa Tengah. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM -- SEORANG anak terduga pelaku bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, menangis saat tim Detasemen Khusus 88 membawa seorang perempuan.

Berada di gang Warta‑Cibangkong Nomor 130/120 RT 02/07, Kelurahan Cibangkong, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, garis polisi membentang di rumah kontrakan terduga pelaku bom bunuh diri berinisial AS (32).

"Sekitar pukul 07.30, polisi datang dan membawa istri dan dua anaknya. Anak laki‑lakinya itu menangis. Warga kebingungan ada apa. Tiba‑tiba saja digaris polisi. Warga mulai membicarakan kejadian bom di Kampung Melayu," kata Hani Rukmini saat ditemui di sekitar lokasi kejadian, Kamis (25/5/2017).

Perempuan berusia 60 tahun itu menyebut, AS bersama istri dan dua anaknya menempati rumah kontrakan sejak dua tahun lalu.

Ia pun tidak menyangka bila AS terlibat kasus ledakan bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta.

Pasalnya, keluarga ini sangat dekat dengan para tetengga. Apalagi, kedua orang tua penghuni merupakan warga setempat.

Orang tua terduga AS menempati rumah di Kampung Ciranji/Rawatampele RT 04/05, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat. Bahkan, penghuni rumah Eti Hasanah (52) ikut diboyong anggota tim Densus 88 pada Kamis (25/5), sekitar pukul 05.00 WIB.

Berita Rekomendasi

Ketua RT 04 Zaenal Muttaqin membenarkan kedatangan tim Densus 88 untuk menjemput orang tua terduga pelaku bom bunuh diri Kampung Melayu, AS.

Selain menelusuri kediaman AS, tim Densus 88 Antiteror dan Polda Jabar bergerak cepat menelusuri jejak terduga pelaku bom bunuh diri Kampung Melayu lainnya.

Tim Densus menggeledah kediaman terduga pelaku teror bom panci, berinisial INS. Berada di Jalan Cibangkong, RT 02/07 Kelurahan Cibangkong, Kota Bandung, Jabar, tim Densus menemukan sebuah sangkur dan peralatan militer di kediaman INS.

"Kita menemukan ada dua buah sangkur dan sejumlah peralatan militer seperti baju dan sleeping bed," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus.

Menurutnya, tim juga menemukan dokumen seperti paspor, dokumen pernikahan, dan ajaran‑ajaran agama Islam. Tim Densus lalu membawa sejumlah barang tersebut untuk diselidiki lebih lanjut. "Ada buku ajaran‑ajaran tentang Islam. Kita amankan," katanya.

"Ini adalah rumah kontrakan yang dihuni pelaku pengeboman di Jakarta, INS. Istri yang bersangkutan kami amankan. Kami masih mengembangkan TKP lain," tambah Yusri seraya menengarai terduga pelaku bom bunuh diri memiliki keterkaitan dengan jaringan yang ditangkap di Purwakarta dan bom di Jalan Arjuna.
Hal senada dikemukakan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto. I

a mengemukakan, bom yang meledak di Kampung Melayu disebut‑sebut mirip dengan bom panci di Cicendo, Bandung. Dalam saku terduga pelaku, polisi mengamankan struk pembelian panci tertanggal 22 Mei 2017.

"Mengenai struk pembelian ini akan didalami lagi karena tanggal 22 (Mei) Jam 9 membeli panci presto itu," katanya.

Menurutnya, panci dibeli di salah satu Pasar Swalayan di Padalarang, Bandung. Kendati demikian, Setyo belum merinci bagaimana bom dirakit para pelaku, termasuk berapa alma waktu yang dibutuhkan untuk membuat bom.

"Nanti detailnya hasil rekonstruksi dari teman‑teman labfor akan disampaikan lagi. Yang akan saya sampaikan di sini, hasil barang bukti yang ditemukan ada beberapa kesamaan dengan kasus yang terjadi di bandung beberapa waktu lalu," tutur Setyo.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Kombes Awi Setiyono sebelumnya menyebut kejadian di Kampung Melayu semalam kemungkinan besar berkaitan dengan jaringan Islamic State of Iran and Syria (ISIS). "Ya kalau ditanya jaringan ISIS, kemungkinan besar ada hubungan," kata Awi. (tribunjabar/kps)

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas