Pendapat yang Menyebut BPJS Kesehatan Riba Terlalu Mengada-ada
Saleh Daulay mengatakan adanya pendapat yang mengatakan BPJS Kesehatan adalah riba sangat tidak tepat dan cenderung mengada-ngada.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Saleh Daulay menanggapi adanya pendapat yang mengatakan BPJS Kesehatan adalah riba. Saleh menilai hal itu sangat tidak tepat dan cenderung mengada-ngada.
Pasalnya, prinsip yang dikedepankan dalam program BPJS kesehatan adalah gotong royong. Artinya, orang yang mampu diharapkan dapat membantu orang yang kurang mampu.
Menurut Saleh, prinsip itu jelas sesuai dengan ajara agama.
"Perhatikan, misalnya, dalam surat Al-Maidah ayat 2, di sana diperintahkan agar setiap orang beriman tolong menolong dalam hal kebaikan dan ketaqwaan," kata Saleh melalui pesan singkat, Sabtu (27/5/2017).
Saleh menegaskan program BPJS Kesehatan justru menjadi wadah yang baik dalam membumikan perintah tolong-menolong tersebut.
"Lalu, dimana letak riba-nya? Setelah saya renungkan dan pelajari lagi, saya sama sekali belum menemukan aspek riba dalam program BPJS itu," kata Saleh.
Selain itu, kata Politikus PAN itu, sampai saat ini, pembiayaan program BPJS kesehatan masih lebih banyak menggunakan APBN.
Khusus peserta PBI, semua pembiayaannya berasal dari APBN. Pada tahun 2017 ini, anggaran BPJS Kesehatan disetujui sebesar Rp 25 triliun.
"Kalau pembiayaan PBI, saya kira ini hanya mu'amalah biasa saja. Biaya pengobatan orang sakit dibayarkan oleh negara. Tidak jauh beda dengan orang sakit membayar sendiri. Sulit ditemukan aspek riba di dalamnya," kata Saleh.