Jauhkan Paham Radikal, Mendikbud akan Giatkan lagi Upacara Bendera
Kegiatan positif lainnya menurut Muhadjir bisa dengan cara menggelar lomba yang memupuk rasa nasionalisme.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi akan menggunakan kegiatan positif dalam rangka menjauhkan paham radikal di lingkungan sekolah, salah satunya dengan mengiatkan kembali upacara bendera tiap pekan.
"Misalnya kita pupuk kegiatan yang menggembirakan, nanti akan diberlakukan nanti wajib upacara tiap minggu," ujar Muhadjir di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (29/5/2017).
"Dalam upacara nanti harus ada penguasaan lagu Indonesia Raya kemudian tiap hari sebelum kegiatan dimulai lagu Indonesia Raya ditutup dengan lagu lagu kebangsaan," ucap Muhadjir.
Kegiatan positif lainnya menurut Muhadjir bisa dengan cara menggelar lomba yang memupuk rasa nasionalisme.
"Intinya tema-tema yang berkiatan dengan rasa nasionalisme cinta tanah air dan itu bagian dari pendidikan karakter kita, ada 18 karakter kita, dua diantaranya cinta tanah air dan bela Negara kan," tutur Muhadjir.
Muhadjir juga menilai pendidikan anti radikalisme tidak perlu dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan, karena bisa semakin membebani siswa.
"Untuk anak-anak itu harus disikapi sebagai yang sifatnya temporar, anak anak itu kan berkembang masih mudah terpengaruh dan bagaimana kita mengeleminasi pengaruh, dan enggak merata, itu hanya di kantong-kantong tertentu," kata Muhajdir.
Muhadjir pun mengaku telah memiliki data mengenai daerah yang dianggap rawan penyebaran paham radikalisme.
"Kami sudah punya petanya dan sekarang kami akan pertajam pemetaan itu dari semua dinas sudah menyerahkan ke kami untuk sekolah-sekolah yang rawan radikalisme dan ini akan kami pertajam dan akan kami tangani secara khusus," tutur Muhadjir.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.