Merk Produk Indonesia Ini Duduki Posisi ke-8 Terbanyak Dipilih Konsumen Dunia
Dari seluruh merek fast moving consumer goods (FMCG), Coca Cola merupakan merek yang paling sering dipilih oleh konsumen di dunia
Penulis: Eko Sutriyanto
Selain rasa yang ditawarkan begitu familiar di lidah masyarakat Indonesia, harganya yang terjangkau dan kemudahan untuk memperolehnya, produk mie instan menjadi favorit bagi hampir seluruh masyarakat Indonesia.
Posisi kedua diduduki oleh merek penyedap masakan Royco, yang mampu naik satu peringkat dari pencapaiannya di tahun lalu.
Mobilitas kaum urban yang kian tinggi mendorong masyarakat untuk memilih produk yang menunjang kepraktisan, terutama dalam kegiatan rumah tangga seperti memasak.
Banyaknya inovasi produk yang ditawarkan Royco sangat mendukung kondisi tersebut, sehingga menjadi salah satu faktor penentu kesuksesan dari salah satu merek produksi PT Unilever Indonesia ini.
Di samping Royco, merek penyedap masakan lainnya yang berhasil menduduki peringkat 10 teratas dalam Brand Footprint 2017 adalah Masako pada peringkat ke-8.
Frisian Flag menempati peringkat ke-4 pada Brand Footprint 2017.
Ragam varian produk Frisian Flag mencakup kebutuhan pada seluruh level usia, tua dan muda.
Varian susu yang ditawarkan oleh Frisian Flag juga tersedia dalam berbagai macam format, membuat merek ini sebagai merek susu paling prominen di Indonesia.
Banyaknya jumlah rumah tangga yang membeli suatu merek atau tingginya tingkat penetrasi sangat mempengaruhi kekuatan suatu merek.
Hal ini dibuktikan dari merek-merek yang menempati posisi 5 teratas Brand Footprint 2017, yaitu Indomie, Royco, Mie Sedaap, Frisian Flag, dan So Klin, yang seluruhnya telah mencapai 90% penetrasi pasar di Indonesia.
Inovasi produk dan kegiatan pemasaran yang senantiasa dilakukan berhasil menyokong merek-merek tersebut untuk mempertahankan basis pembelian, di tengah meningkatnya harga rata-rata produk FMCG dan penurunan frekuensi belanja masyarakat Indonesia selama tahun 2016.
Di tahun ini, antusiasme masyarakat urban Indonesia dalam mengkonsumsi kopi kian meningkat dan hal tersebut ditunjukkan pula pada Brand Footprint 2017.
Pertumbuhan “consumer reach point” tertinggi kali ini terlihat pada Kapal Api, yang menduduki peringkat ke-6 pada ranking Brand Footprint 2017 dengan peningkatan nilai CRP sebesar 16,6%.
Enam dari sepuluh pemain teratas, berasal dari para pemain local (regional).
Sebagian besar dari para top ranking, merupakan merek dari sektor makanan.
Selain itu, sektor perawatan pribadi dan kebutuhan rumah tangga juga mampu mengamankan beberapa posisi.
Merek-merek lokal berhasil menjadi pilihan utama masyarakat urban Indonesia, terutama di sektor makanan.
Hal ini tentunya membuktikan bahwa produk dalam negeri tak hanya mampu bersaing di tengah maraknya merek-merek global yang masuk ke pasar Indonesia, namun juga menunjukkan betapa melekatnya merek-merek lokal di hati masyarakat Indonesia.