Ulang Tahun Ke-82, Buya Syafii Tetap Sederhana, Shalat di Masjid Meski Pakai Kursi
Dari jemaah yang menunaikan ibadah wajib umat muslim itu, seorang pria terlihat shalat dengan cara duduk di atas kursi.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Azan zuhur berkumandang di Masjid Nogotirto, Perumahan Nogotirto Elok II, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (31/5/2017) pukul 11.38 WIB.
Sejumlah warga sekitar pun berbondong-bondong datang ke masjid setelah mendengar seruan untuk melakukan shalat itu.
Ada yang membawa sepeda motor, dan ada pula yang berjalan kaki.
Siang itu memang tak banyak warga yang datang ke masjid yang ada di Jalan Nias, Perumahan Nogotirto Elok II itu.
Jemaah yang melakukan shalat hanya mengisi dua saf masjid tersebut.
Konon banyak warga yang tinggal di sekitar masjid masih beraktivitas di luar rumah pada hari itu.
Baca: Viral Doa Misa Umat Katolik untuk Umat Islam, Ini Kata Buya Syafii
Dari jemaah yang menunaikan ibadah wajib umat muslim itu, seorang pria terlihat shalat dengan cara duduk di atas kursi.
Ya, pria itu adalah mantan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad ‘Buya’ Syafii Maarif.
Meski dianggap sebagai tokoh nasional, Buya shalat seperti makmum biasa.
Meski duduk di atas kursi, pria yang menjadi guru besar emeritus di Universitas Negeri Yogyakarta itu shalat di barisan kedua.
Tak ada tempat khusus buatnya.
Pakaian yang dikenakan Buya pun terlihat sederhana.
Buya mengenakan baju muslim krem dan celana katun biru muda.
Ia pun memakai kopiah hitam ketika menunaikan shalat empat rakaat tersebut.
Usai shalat, beberapa pemuda menyalaminya.
Meski tak kenal, ia pun dengan terbuka menyalami para pemuda tersebut.
Ia pun sempat berbincang dengan pemuda yang menyalaminya tersebut sekitar 20 menit.
Sembari duduk di atas karpet, ia berbincang dengan dua pemuda yang baru saja dia kenal di masjid usai shalat zuhur.
Buya yang lahir di Sumpur Kudus, Sumatera Barat itu, genap berusia 82 tahun pada hari ini.
Namun, pria yang lahir 31 Mei 1935 itu masih sibuk dengan aktivitas sehari-harinya.
Di Masjid Nogotirto misalnya, Buya pun ditunjuk imam atau penceramah.
Namanya terpampang di jadwal imam dan penceramah shalat Jumat dan shalat subuh selama Ramadhan.
Di hari lahirnya itu, Buya memang tak merayakannya dengan acara istimewa dan khusus.
Menurut dia, perayaan hari lahir bukan hal yang biasa dilakukannya.
“Itu bukan tradisi saya,” ujar Buya singkat.
Penulis: Kontributor Yogyakarta, Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Ultah Ke-82, Buya Syafii Tetap Semangat Shalat di Masjid Meski Pakai Kursi