Nyaman Dengan PKB, PDIP Buka Peluang Dukung Gus Ipul Dalam Pilkada Jawa Timur
PDI Perjuangan memiliki sejumlah opsi untuk mengusung calon Gubernur Jawa Timur pada Pilkada 2018.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PDI Perjuangan memiliki sejumlah opsi untuk mengusung calon Gubernur Jawa Timur pada Pilkada 2018.
Hasil survei Poltracking menempatkan Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, Tri Rismaharini, Khofifah Indar Parawansa dan Abdullah Azwar Anas di posisi teratas.
"Empat-empatnya sahabat PDI Perjuangan," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di kawasan Menteng, Jakarta, Minggu (11/6/2017)
PDI Perjuangan sempat menjadi pendukung Khofifah dan Azwar Anas di Pilkada.
Lalu, Tri Rismaharini berstatus pengajar sekolah partai di PDIP.
"Gus Ipul yang menikahkan Bu Megawati," kata Hasto.
Baca: Hasil Survei: Elektabilitas Gus Ipul Unggul Dibandingi Risma dan Khofifah
Hasto mengakui dinamika politik di Jawa Timur erat dengan PKB sebagai anak kandung NU.
Ia menilai wajar Gus Ipul yang berstatus Wakil Gubernur Jawa Timur ingin menjadi Gubernur.
"Pakde Karwo (Soekarwo-Gubernur Jatim) sepertinya mendorong Gus Ipul," kata Hasto
Hasto mengatakan dinamika politik Jawa Timur membuat PDIP tidak hanya bekerjasama dengan partai politik tetapi NU yang kuat di provinsi tersebut.
"Di Jatim hubungan kerjasama dengan NU penting serta PKB, momentum politik tak jauh beda, saat Bu Mega dan Gus Dur menyikapi rezim otoriter," kata Hasto.
Hasto pun mengakui PDIP nyaman berkoalisi dengan PKB.
Hal itupun memunculkan sejumlah opsi bagi PDIP.
Pertama, Gus Ipul dikombinasikan dengan kader PDIP.
"Memang untuk memperkuat kelembagaan partai, dan pengakuan rakyat atas kinerja," kata Hasto.
Opsi kedua yakni kepala daerah yang berprestasi dapat dipromosikan ke atas.
"Tergantung dinamika kedepan," kata Hasto.
Opsi ketiga yakni mendorong kader internal maju di Pilkada Jatim.
Hasto mengatakan PDIP juga akan memperhatikan kebijakan Presiden Jokowi dalam menentukan calon yang diusung.
"Untuk mempercepat janji Jokowi. Ini masih cukup cair sampai bulan Oktober, untuk dialog parpol ada kecenderungan 2017 terjadi konsolidasi antar parpol, bisa head to head," kata Hasto.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.