Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jusuf Kalla: Pemerintah Tidak Setuju Pelemahan KPK

Menurut JK perlu adanya penguatan KPK. Proses penguatan tersebut tentunya dengan terlebih dahulu mengevaluasi lembaga anti-rasuah tersebut.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Jusuf Kalla: Pemerintah Tidak Setuju Pelemahan KPK
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pemeriksaan diruang keuangan APBN Dinas Peternakan Jawa Timur di Jl A Yani, Surabaya, Rabu (7/6/2017). Sejumlah penyidik KPK kembali memeriksa kantor Dinas Peternakan Jatim usai Kepala Dinas Peternakan Jatim Rohayati ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK terkait kasus fungsi pengawasan penggunaan anggaran dan revisi peraturan daerah di provinsi Jatim tahun 2017. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menegaskan jika pemerintah tidak setuju adanya Pelemahan lembaga Komisi pemberantasan Korupsi (KPK).

Hal itu diutarakan JK saat ditanya mengenai adanya indikasi pemehan KPK melalui pansus yang digulirkan di DPR.

"Seperti dikatakan Pak Presiden, pemerintah tidak setuju pelemahan.," ujar JK di Kantor Wapres, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (13/6/2017).

Sementara itu mengenai pansus tersebut menurut JK belum tentu bertujuan untuk melemahkan KPK. Bisa saja, Pansus yang banyak ditentang sejumlah pihak tersebut justru akan menguatkan KPK.

‎"Jangan dulu dianggap melemahkan, bisa saja menguatkan. Tapi belum diketahui prosesnya. Prosesnya itu memang ada," katanya.

Menurut JK perlu adanya penguatan KPK. Proses penguatan tersebut tentunya dengan terlebih dahulu mengevaluasi lembaga anti-rasuah tersebut.

Berita Rekomendasi

"Kalau mau penguatan atau ada suatu perubahan sistem sedikit-sedikit kan memang 15 tahun ini KPK perlu dievaluasi," katanya.

Saat ditanya mengenai kekhawatiran adanya konflik kepentingan dalam Pansus tersebut karena anggotanya terseret dugaan kasus korupsi E-KTP, menurut JK perlu ada kesepkatan.

‎"Anggotanya kan banyak. Kalau 1-2 ada hubungan tapi tidak semuanya. Harus ada kesepakatan," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas