Desmond Sebut Pencopotan Kalapas Cipinang Terkait Sel Mewah Bentuk Pencitraan Menkumham
"Langkah yang paling menguntungkan dalam rangka membikin citra baru bahwa menteri bertanggungjawab memindahkan orang,"
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly telah mencopot Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cipinang, Kunto Wiryanto terkait temuan sel mewah.
Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa menyebutkan langkah tersebut merupakan pencitraan Menkumham tanpa menyelesaikan persoalan.
"Langkah yang paling menguntungkan dalam rangka membikin citra baru bahwa menteri bertanggungjawab memindahkan orang," kata Desmond di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (15/6/2017).
Desmond mencontohkan penemuan sel mewah Artalyta Suryani alias Ayin di Rutan Pondok Bambu yang akhirnya terjadi lagi saat ini.
Hal tersebut menunjukkan adanya transaksi, sewa-menyewa di dalam lembaga permasyarakatan.
"Orang yang punya duit di penjara bisa pelihara kepala lapas," kata Desmond.
Politikus Gerindra itu sempat berkelakar ingin menyewa sel mewah di lembaga permasyarakatan.
Ia menyebutkan Komisi III DPR berencana berkunjung ke Lapas Cipinang.
"Saya enggak ke sana. Pimpinan yang lain mungkin. Dari kemarin mau dirapatkan tapi enggak ada orang," kata Desmond.
Sebelumnya, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laloly resmi resmi mencopot Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cipinang, Kunto Wiryanto.
Alasannya karena ditemukan sel mewah milik narapidana Haryanto Chandra alias Gombak.
"Hari ini Kalapasnya saya sudah tanda tangani untuk dinonjobkan," ujar Yasonna di acara buka bersama dengan Komisi III DPR RI, Jakarta, Rabu (14/6/2017).
Yasonna juga memberhentikan Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (KPLP) Cipinang Sugeng Hardono.
Pasalnya Yasonna melihat ada kecerobohan yang dilakukan Kalapas tanpa mengetahui barang-barang mewah masuk ke dalam sel milik Gombak.
"Kalapasnya bilang nggak pernah lihat, nggak benar. Yah berarti itu dia tidak melakukan tugas dan fungsinya," ungkap Yasonna.
Politikus PDI Perjuangan itu pun emosi mengetahui ada banyak pegawai Lapas yang terlibat.
Jika terbukti, Yasonna akan mutasi para karyawan di lapas ke daerah yang jauh.
"Orang-orang yang terlibat akan diberikan sanksi berat kemudian dipindah jauh-jauh," kata Yasonna.