Jasa Marga dan Korlantas Operasikan Detektor Kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek
"Jalan tol yang palingkritis adalah jalan tol Jakarta-Cikampek, yang menurut korlantas itu filosofinya, kalau keran dibuka alirannya deras"
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Jasa Marga Desy Arryani menyebutkan ruas jalan tol Jakarta-Cikampek sebagai ruas tol yang paling kritis pada musim mudik.
Bahkan Jasa Marga dan pihak Korps Lalu Lintas (Korlantas) RI mengistilahkan tol Jakarta-Cikampek bak keran air yang mengalirkan air deras saat dibuka.
"Jalan tol yang palingkritis adalah jalan tol Jakarta-Cikampek, yang menurut korlantas itu filosofinya, kalau keran di buka aliran deras, kayak dari Jakarta-Cikampek," papar Desy Arryani, saat ditemui di Galeri Nasional, Jakarta Pusat, Kamis (22/6/2017).
Untuk menangani kemacetan di ruas tol Jakarta-Cikampek Jasa Marga dan Korlantas menaruh alat pendetiksi kemacetan.
Jika kemacetan sudah tidak bisa tertangani Jasa Marga akan mengirimkan laporan kepada posko Trafic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya di KM 66 untuk mengarahkan pemudik secara manual ke jalan alternatif.
"Kami detail membahas dan menaruh alat-alat sensor dari Jakarta-Cikampek, kalau kepakatan sudah berbahaya, dari jasa marga yang tersambung ke TMC, langsung ke posko di Km 66 dan polisi akan mengurai kemacetan," ucap Desy Arryani.
Selain itu, pintu masuk (entrance) di ruas tol Jakarta-Cikampek diperbanyak menjadi 20 gate sedangkan saat arus balik dibuka hingga 30 gate.