Pemerintah Telah Tentukan 1 Syawal 1438 Hijriah Jatuh Besok
Penetapan tersebut berdasarkan pada posisi perhitungan hisab berada 3,88 derajat dari jarak busur bulan ke matahari 5,06 derajat ufuk,
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS, JAKARTA - Usai digelarnya Sidang Isbat di Kementerian Agama RI, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengumumkan melalui konferensi pers bahwa 1 Syawal 1438 Hijriah atau Hari Raya Idul Firi jatuh pada Minggu, 26 Juni 2017.
Penetapan tersebut berdasarkan pada posisi perhitungan hisab berada 3,88 derajat dari jarak busur bulan ke matahari 5,06 derajat ufuk, bukan berada pada 8 jam 15 menit 24 detik.
"Kemungkinan hilal bisa dilihat diantara negara Asean," ujar Lukman, dalam konferensi pers yang digelar di Kementerian Agama RI, Jakarta Pusat, Sabtu (24/6/2017).
Lukman menambahkan, perhitungan hisab itu telah dikonfirmasi berdasarkan perhitungan bulan (ruqyat).
"Karenanya hasil perhitungan hisab dikonfirmasi melalui ruqyat," jelas Lukman.
Ia juga menegaskan penetapan tersebut juga berdasar pada laporan dari enam petugas lembaga yang disumpah saat memberikan kesaksian telah melihat hilal.
"Kami menerima laporan setidaknya ada enam petugas lembaga yang telah menyampaikan kesaksiannya dibawah sumpah bahwa mereka telah melihat hilal," tegas Lukman.
Oleh karena itu, Kementerian Agama RI menetapkan 1 Syawal 1438 Hijriah jatuh pada Minggu, dan pelaksanaan salat Ied dan perayaan Hari Raya Idul Fitri digelar besok.
"Maka atas dasar laporan tersebut, peserta sidang isbat telah menyepakati 1 syawal 1438 Hijriah besok, dengan demikian besok pagi kita akan melaksanakan salat ied," tandas Lukman.