AR dan SP Sudah Intai Mapolda Sumut Sebelum Serang Polisi
Dua terduga teroris itu kemudian menyerang petugas yang berjaga di salah satu dari tiga pos yang ada di Mapolda Sumut.
Editor: Hendra Gunawan
Kepolisian memperketat penjagaan di pos dan markas mereka menyusul serangan di Markas Polda Sumatera Utara.
Peningkatan pengamanan ini mewaspadai kemungkinan serangan susulan terhadap polisi.
"Kita tetap waspadai bahwa kemungkinan serangan terhadap Polri masih tetap ada. Oleh sebab itu, pengamanan di pos atau mako Polri ditingkatkan," kata Setyo.
Polisi mengindikasikan serangan di Polda Sumut sebagai aksi teror setelah mengetahui adanya perintah dari Bahrun Naim alias Anggih Tamtomo alias Abu Rayan warga negara Indonesia di Suriah yang menjadi pengikut ISIS.
Bahrun Naim disebut mengimbau pengikutnya untuk melakukan aksi amaliah.
"Indikasinya mungkin rekan-rekan kemarin dengar ada imbauan dari Bahrun Naim bahwa mereka diminta untuk amaliah, apapun yang di dia (punya), kalau dia enggak punya bom pakailah sajata apa aja untuk menyerang," ujar Setyo.
Setyo juga menyinggung kasus penangkapan RA, JH, dan AAG, terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di Medan belum lama ini.
Ketiganya pengikut Jamaah Ansharut Daulah (JAD). JAD diketahui merupakan kelompok yang mengaku berafiliasi dengan ISIS.
Tiga terduga teroris itu disebut juga punya rencana aksi teror untuk menyerang polisi.
Densus 88 sedang menyelidiki apakah dua terduga teroris ini ada kaitannya dengan yang ditangkap sebelumnya.
"Ini kelihatan masih kelompok mereka atau sel lain yang melakukan serangan yang sama," ujar Setyo. (Robertus Belarminus)
Berita ini telah dimuat di Kompas.com dengan judul Dua Terduga Teroris Diduga Sudah Intai Kondisi Polda Sumut