Pemuda Muhammadiyah Apresiasi Silaturrahim Jokowi dengan GNPF-MUI
Menurut Dahnil, pertemuan itu dapat dimaknai sebagai niat baik antara Presiden Jokowi dengan GNPF-MUI.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Azhar Simanjuntak mengapresisasi terjadinya pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa-MUI.
Menurut Dahnil, pertemuan itu dapat dimaknai sebagai niat baik antara Presiden Jokowi dengan GNPF-MUI.
"Substansi dari silahturahim kan yang paling penting adalah niat baik, selama silahturahim GNPF dimaknai sebagai upaya saling "taawanu alal birri wataqwa" atau saling tolong menolong dalam ketaqwaan. Jadi saya apresiasi pertemuan tersebut," ujar Dahnil melalui pesan singkat, Selasa (27/6/2017).
Ditambah lagi, kata Dahnil, pertemuan keduanya juga sangat baik, karena mengambil momentum Hari Raya Idul Fitri.
Dahnil menambahkan, pertemuan tersebut juga sekaligus membuka ruang komunikasi dua arah yang sebelumnya belum pernah terjadi.
"Toh, selama ini Presiden terbiasa Bersilahturahim dengan siapa saja, setidaknya kelompok GNPF bisa menyampaikan langsung aspirasi mereka, dan Presiden pun demikian bisa menyampaikan harapan beliau," kata Dahnil.
Diketahui, pertemuan antara Presiden Jokowi dengan GNPF-MUI dilakukan pada Minggu, 25 Juni 2017 di Istana Merdeka sekira pukul 12.45 WIB.
Menteri Sektetaris Negara Pratikno disela-sela pertemuan tersebut mengatakan pihak GNPF-MUI sendiri yang menginginkan pertemuan itu, kemudian Presiden Jokowi menyanggupinya.
Seusai pertemuan, GNPF-MUI menyampaikan apresiasi atas program-program Pemerintah, khususnya soal ekonomi kerakyatan dan keumatan.