Jusuf Kalla: Kalau Otak Mereka Sudah Dicuci, Ya Kita Cuci Balik
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyikapi soal kepulangan ratusan WNI dari Suriah yang diduga bergabung dengan ISIS.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyikapi soal kepulangan ratusan WNI dari Suriah yang diduga bergabung dengan ISIS.
Menurut Jusuf Kalla mereka yang akan pulang ke Indonesia harus diberikan peluang untuk bekerja dan berpikir agar bisa kembali ke masyarakat.
Sehingga mereka harus dibina dan dibimbing agar paham radikalnya tergerus.
"Kalau otak mereka sudah dicuci, ya kita cuci balik," kata Jusuf Kalla i Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (4/7/2017).
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Suhardi Alius, mengatakan tercatat lebih dari 50 WNI anggota Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang kembali ke Indonesia.
Mereka pulang kampung karena terdesak operasi militer Pemerintah Irak untuk merebut Kota Mosul.
BNPT memperkirakan masih ada 400 WNI lagi yang berada di Suriah akan pulang ke Indonesia jika ISIS terus terdesak pasukan Irak.
"Kami sudah lapor kepada Presiden ada sekitar 50-an sudah kembali dan masih di sana ada sekitar 400 lebih," ujar Suhardi, seusai menghadap Presiden, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (28/10/2016).
Suhardi mengakui, BNPT tidak bisa begitu saja menindak anggota ISIS yang pulang ke Indonesia.
Sebab mereka hanya membawa paham ajaran ISIS, tidak melakukan tindakan teror.
"Yang dibawa paham loh, ada di dalam kepala. Kalau secara fisik berbuat (teror) kita bisa lihat. Tapi kalau paham kita tidak bisa," ujar Suhardi.
BNPT, kata Suhardi, hanya dapat melakukan pengawasan terhadap pergerakan mereka.
Jika terdeteksi melakukan tindakan teror, BNPT akan mengambil tindakan.
"Kita ikuti, tentunya dengan sentuhan yg sifatnya pendekatan. karena tidak ada hukumnya," kata dia.
Sembari melakukan upaya pengawasan, BNPT juga akan terus menjalankan berbagai program-program deradikalisas.