Indeks Pangan Membaik, Indonesia Masuk 25 Besar di Dunia
Indonesia menempati peringkat ke-21 dari berbagai negara dengan skor 50,77 dalam laporan Indeks Keberlanjutan Pangan.
TRIBUNNEWS.COM – Indonesia boleh berbangga hati. Berdasarkan riset The Economic Intelligence Unit (EIU) dan Barilla Center for Food and Nutrition (BCFN), Indonesia menempati peringkat ke-21 dari berbagai negara dengan skor 50,77 dalam laporan Indeks Keberlanjutan Pangan.
Dalam hasil penelitian tersebut, Indonesia berada di atas Uni Emirat Arab, Mesir, Arab Saudi, dan India.
Kabar baik lainnya, Indonesia merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang berhasil masuk ke-25 besar.
“Produksi baik, harga stabil, ini berkat kerja keras kita semua. Ini merupakan pertanda baik bagi Indonesia,” ungkap Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, seperti dilansir Kompas.
Hasil lainnya yang perlu diapresiasi bahwa data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan, sektor pertanian tumbuh pesat sebanyak 15,59 persen, PDB sektor pertanian naik 7,12 persen, dan memberikan kontribusi terhadap PDB Nasional sebesar 13,59 persen.
Ditambah lagi, saat ini Indonesia tidak impor beras medium, sementara impor jagung turun hingga 67 persen.
“Saya mengapresiasi Presiden Jokowi yang berhasil meningkatkan kinerja berbagai kementerian sehingga bisa menstabilkan harga kebutuhan pokok dan tidak terjadi lonjakan yang memberatkan masyarakat pada Ramadhan dan Idul Fitri kemarin,” jelas Ketua DPR Setya Novinta.
Ia juga berharap agar anggaran Kementerian Pertanian pada tahun 2018 dapat digunakan sebaik mungkin, khusunya pada pembangunan infrastruktur pertanian dan distribusi bantuan kepada petani berupa mesin, bubuk, serta asuransi pertanian.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.