Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Timbul Tenggelamnya Wacana Pemindahan Ibu Kota

Namun, wacana tersebut memang bukan baru muncul pada tahun ini, tak pula terdengar di era pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden JK.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Timbul Tenggelamnya Wacana Pemindahan Ibu Kota
KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
Tugu Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Kamis (17/7/2014). Monumen peringatan setinggi 132 meter ini didirikan pada 1951 dan diresmikan pada 1961. Setiap hari libur, Monas kerap dikunjungi banyak wisatawan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tak ada angin, tak ada hujan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro, Senin (3/7/2017), menyatakan rencana pemerintah untuk memindahkan ibu kota dari Jakarta pada 2018.

Baru juga lewat semester I/2017, wacana soal pemindahan ibu kota ini setidaknya sudah dua kali merebak kencang. Sebelum pernyataan Bambang, wacana ini sempat kencang terdengar pada April 2017.

Ada seminarnya segala saat itu.

Namun, wacana tersebut memang bukan baru muncul pada tahun ini, tak pula terdengar di era pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla saja.

Jauh-jauh hari, Presiden Soekarno sudah sempat mengangkat gagasan pemindahan ini.

Baca: Jokowi Irit Bicara Ditanya soal Ibu Kota Baru

Rezim sekarang bukan pula yang kali kedua menggulirkan wacana tersebut setelah Soekarno. Hanya Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri, dua dari tujuh Presiden Indonesia yang tidak mengangkat topik pemindahan ibu kota saat menjabat, setidaknya yang disampaikan secara terbuka.

BERITA REKOMENDASI

Bahkan, wacana ini sudah muncul jauh sebelum Indonesia merdeka. Pemerintah Kolonial Hindia Belanda pernah "gatal" ingin memindahkan ibu kota dari Batavia—nama lama Jakarta—ke Bandung.

Masalah sanitasi dan epidemi penyakit seperti malaria dan kolera, jadi alasan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Herman Willem Daendels pada 1808 berkehendak memindahkan ibu kota ke kota baru di tepi sungai Citarum, yang sekarang bernama Bandung.

Bisa jadi, Jakarta bertahan menjadi ibu kota hingga sekarang ini adalah "buah kecelakaan sejarah", soal urutan waktu yang mematri jejak dan mematahkan rencana di kota ini.

Sejarah juga mencatat, Jakarta pernah tidak menjadi ibu kota sekaligus pusat pemerintahan.

Sebut saja saat pusat pemerintahan berpindah ke Yogyakarta pada 1949, lalu ketika didirikan pemerintahan darurat di Sumatera Barat pada era yang sama.


Hingga artikel ini ditulis dan tayang, belum muncul rencana detail pemindahan ibu kota yang konon targetnya akan dimulai pada 2018 tersebut. Presiden Joko Widodo, Selasa (4/7/2017), menolak memberi penjelasan soal wacana ini.

"Nanti akan saya sampaikan pada waktunya," ujar Presiden.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas