Penyelundup Sabu 1 Ton Bukan Intelijen dan Ahli Strategi
Namun, menurut pendapat AKBP Gidion Arief Setiawan, pelaku bukan intelijen ataupun ahli strategi.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keberhasilan diringkusnya kasus penyelundupan sabu seberat 1 ton beberapa hari lalu di kawasan Pantai Anyer, Serang, Banten, masih membuat publik bertanya mengenai status pelaku.
Namun, menurut pendapat AKBP Gidion Arief Setiawan, pelaku bukan intelijen ataupun ahli strategi.
Hal ini disampaikan Wadir Narkoba Polda Metro Jaya tersebut di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (15/7/2017) kemarin.
Gidion berpendapat seperti itu lantaran pelaku tak mengetahui bahwa lokasi pantai di sekitar hotel Mandalika sebagai tempat diselundupkannya sabu, dekat dengan Koramil.
"Masalahnya mereka nggak kenal Danramil, nggak kenal Kapolsek juga," ujarnya sambil tertawa.
Disinggung mengenai kemungkinan pemilihan lokasi eksekusi karena keberanian dari pelaku, Gidion membantahnya.
"Mereka kan bukan ahli strategi yang ini lah, bukan intelijen gitu, tipenya kuli. Memang pengendalinya mungkin menentukan di posisi koordinat pantai itu. Mereka mungkin hanya memperhitungkan koordinat pantai," ujar Gidion kepada Tribunnews.com.
Berdasarkan penyelidikan, pekerjaan sehari-hari dari pelaku di Taiwan memang adalah pekerja kasar atau kuli.
Mengenai kemungkinan pelaku siap mengorbankan diri Gidion juga menyampaikan pendapatnya.
"Kita lihat dari background dan secara psikologis ya. Mereka pekerja kasar, dan dijanjikan pendapatan Rp 80-200 juta tergantung peran. Pekerjaan seberesiko itu kalau tidak imbang tidak akan dia lakukan. Jadi ya mungkin saja," ujar Gidion.
Diberitakan sebelumnya, tim gabungan Polda Metro Jaya dan Polresta Depok berhasil meringkus 4 warga negara Taiwan yang lakukan penyelundupan sabu seberat 1 ton di kawasan Pantai Anyer, Serang, Banten, Kamis (13/7) dini hari.
Dalam penangkapan ini, polisi menembak seorang pria bernama Lin Ming Hui yang diduga bos dari kawanan ini.
Seorang lagi bernama Hsu Yung Li sempat melarikan diri, sebelum disingkat oleh kepolisian saat sedang menunggu bus.
2 orang lainnya, Chen Wei Cyuan dan Liao Guan Yu, ditangkap ketika kejadian berlangsung.