KPK Lembaga Paling Dipercaya Masyarakat Indonesia, Parpol Terendah
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi lembaga yang paling dipercaya dan paling berperan dalam memberantas korupsi.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi lembaga yang paling dipercaya dan paling berperan dalam memberantas korupsi.
Hal ini dikemukakan sebagai satu dari 4 hasil Survey Nasional Anti Korupsi Tahun 2017 yang dilaksanakan oleh Indonesia Corruption Watch (ICW) bersama Polling Center, Kamis (20/7/2017).
Dalam pemaparannya, KPK dan Presiden RI merupakan lembaga paling dipercaya rakyat Indonesia untuk saat ini.
"Hasil survey menyatakan 86% rakyat Indonesia percaya dengan KPK dan Presiden RI," ujar Heny Susilowati, peneliti Polling Centre, di Istana Room 2, Hotel Sari Pan Pacific Lantai 4, Jl. MH Thamrin No 6, Jakarta Pusat.
Tingginya tingkat kepercayaan ini diduga karena dua lembaga ini tegas terhadap perilaku korupsi.
Jokowi dinilai sebagai figur Presiden yang bersih dan tegas terhadap korupsi.
"Sementara KPK dipercaya karena berhasil menjerat banyak pelaku korupsi, terutama pelaku korupsi kelas kakap," ujar Febri Hendri, peneliti lain dari ICW kepada Tribunnews.com.
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI juga turut mendapat tingkat kepercayaan yang tergolong tinggi yaitu 72 persen.
"Lembaga yang paling tidak dipercaya rakyat antara lain Parpol, perusahaan swasta, dan DPR," tambah Febri.
Tingkat kepercayaan rakyat Indonesia terhadap tiga lembaga ini berturut-turut yaitu 35 persen, 49 persen dan 51 persen.
Kepercayaan yang rendah dari ketiga institusi ini diduga karena banyaknya koruptor yang berasal dari institusi-institusi tersebut.
Survey ini dilakukan kepada 2.235 orang di 34 provinsi, 177 kabupaten/kota, 212 desa/kelurahan dalam periode April-Mei 2017.
"Ini dilakukan dari rumah ke rumah (tatap muka), menggunakan tablet/perangkat genggam," ujar Heny Susilowati.
Teknik sampling Multistage Random Sampling dengan Probability Proportional to Size digunakan dalam survey ini, dimana jumlah sampel tiap provinsi disesuaikan secara proporsional dengan jumlah penduduknya.
Jumlah sampel yang sebesar ini dan tingkat kepercayaan 95 persen membuat prediksi Margin of Error (MOE) mencapai kurang lebih 2,1 persen saja.
Hadir dalam acara ini Tim Peneliti Survey Polling Centre-ICW; Laode Muhammad Syarif, Wakil Ketua KPK; dan Yanuar Nugroho, Deputi 2 Kepala Staf Kepresidenan.